Pandangan Dunia Pengarang dalam Novel Putri Karya Putu Wijaya
Abstract
Pandangan dunia merupakan kajian dalam strukturalisme genetik yang
mencakup seluruh aspirasi, gagasan, dan perasaan pengarang atas suatu peristiwa yang
terjadi di masyarakat secara kompleks. Pandangan dunia menjadi sebuah
kecenderungan mental yang secara implisit tidak disadari oleh anggota kelas sosial.
Salah satu individu yang sadar akan pengelompokan kelas sosial tersebut adalah Putu
Wijaya. Salah satu novelnya yang berjudul Putri, memiliki kekhasan yaitu
menampilkan kegigihan dalam memperjuangkan hak-haknya. Tokoh Putri mencoba
membawa gerakan perubahan tradisi lama menuju tradisi baru. Tidak hanya membahas
tentang perempuan, akan tetapi juga menbicarakan tentang tradisi-tradisi yang
berkembang di masyarakat Bali. Berdasarkan pemaparan-pemaparan tersebut, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah struktur teks novel
Putri karya Putu Wijaya yang mencerminkan problematika antara tokoh dengan tokoh
maupun dengan objek sekitar? (2) Bagaimanakah pandangan dunia pengarang dalam
novel Putri karya Putu Wijaya? Jenis dan rancangan dalam penelitian ini adalah
deskriptif-kualitatif dengan metode dialektik. Metode dialektik yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan konsep keseluruhan-bagian dan pemahaman-penjelasan.
Objek penelitian berupa novel Putri karya Putu Wijaya bagian 2 dengan data penelitian
kata-kata, kalimat, maupun paragraf yang mengindikasikan struktur teks pada novel
dan pandangan dunia pengarang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode pembacaan heuristik dan hermeunitik, wawancara mendalam, dan pengamatan.
Setelah dikumpulkan, data-data diklasifikasikan, lalu dianalisis melalui tahap reduksi,
penyajian, interpretasi hingga verifikasi data. Instrumen yang digunakan untuk
membantu penelitian yakni bolpoin, sticky note, buku catatan, laptop, handphone, dan
instrumen pemandu pengumpul data.
Hasil penelitian novel Putri karya Putu Wijaya mencakup berbagai hal yang
dilatarbelakangi oleh permasalahan tradisi di Bali dengan ujung tombak perempuan.
Hasil penelitian dapat diketahui melalui struktur antartokoh maupun dengan objek
sekitar yang memunculkan hubungan problematika. Problematika-problematika
tersebut yakni dapat dilihat dari hubungan antara tokoh dengan tokoh maupun antara
tokoh dengan lingkungan. Hubungan antartokoh tersebut dapat dilihat dari hubungan
tokoh Putri dengan tokoh Ngurah Wikan, Abu, Dadong, Wayan Sadra, Kepala Desa
adat, dan Mangku Puseh maupun antara tokoh Ngurah Wikan dengan Rai, Abu,
Margareth dan juga dengan objek sekitar. Tokoh Putri sebagai tokoh utama, sedangkan
tokoh Ngurah Wikan sebagai tokoh pembantu yang memiliki peran penting dalam
pencarian struktur teks dan pandangan dunia pengarang. Kemudian pencarian struktur
selanjutnya dapat diketahui dengan sebuah pandangan dunia. Pandangan dunia
merupakan gagasan, aspirasi, dan perasaan pengarang yang tertuang dalam karya sastra
contohnya novel. Pandangan Putu Wijaya yang terefleksi dalam novel Putri merupakan
gagasan aspirasi maupun perasaan Putu Wijaya terhadap tradisi yang ada di Bali. Putu
Wijaya berpandangan bahwa tradisi dapat tumbuh, berkembang bersentuhan baik
dengan perkembangan zaman untuk membangun citra, karakter, dan kepribadian
bangsa. Putu Wijaya melalui Bali sebagai salah satu tradisi tersebut, dalam prosesnya
bersentuhan dengan modernisasi, alam kemerdekaan, perkembangan sosial-politik, dan
ekonomi seharusnya beriringan dan sejajar menuju ke arah yang lebih baik. Oleh
karena itu, saran yang dapat diberikan (1) Bagi pembaca, agar dapat lebih memahami
makna dan memanfaatkan pesan yang terkandung di dalam novel Putri karya Putu
Wijaya (2) Bagi mahasiswa, hasil penelitian dapat dijadikan bahan diskusi mata kuliah
Sosiologi Sastra. (3) Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat menemukan topik-topik
menarik lainnya yang bisa dikaji lebih dalam dengan menggunakan kajian teori yang
berbeda dari novel Putri, atau bisa juga novel lain yang bisa dikaji dengan teori ini.