dc.contributor.author | SOEHARTO, Muhammad Priandana | |
dc.date.accessioned | 2022-06-27T07:25:28Z | |
dc.date.available | 2022-06-27T07:25:28Z | |
dc.date.issued | 2020-07-21 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107326 | |
dc.description.abstract | Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan
penduduk yang tinggi, hal ini menyebabkan kebutuhan rumah tinggal
semakin meningkat. Perumahan adalah salah satu bentuk rumah tinggal
yang banyak di kembangkan karena peminatnya yang banyak sehingga
developer berlomba untuk memenuhi kebutuhan rumah tinggal dengan
mengembangkan perumahan. Pembangunan perumahan ini merupakan
salah satu penyebab pemanasan global hal ini karena pembangunan yang
dilakukan tidak memperhatikan kondisi lingkungan dan banyak melakukan
perubahan lahan dari lahan hijau menjadi lahan perumahan.
Green Building Council Indonesia atau yang biasa disebut GBCI
merupakan lembaga yang berkomitmen terhadap pendidikan masyarakat
dalam pengaplikasian terkait lingkungan dan memfasilitasi transformasi
industri bangunan global yang berkelanjutan. Salah satu tolak ukur yang
dikeluarkan GBCI adalah Greenship neighborhood verion 1.0 yaitu sistem
penilaian untuk kawasan hijau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui nilai peringkat yang diperoleh Perumahan Istana Tegal Besar
mengunakan tolak ukur greenship neighborhood yang nantinya dilakukan
perencanaan peningkatan dan analisis investasinya hingga mencapai
peringkat gold.
Penilaian perumahan dilakukan menggunakan kuesioner dan
wawancara kepada developer. Hasil menyatakan Perumahan Istana Tegal
Besar belum mendapat peringkat greenship. Berdasarkan hasil tersebut
maka perlu adanya upaya – upaya yang dilakukan supaya perumahan
mencapai peringkat gold. Upaya yang dilakukan adalah memaksimalkan
setiap variabel penilaian tanpa membongkar bangunan – bangunan yang
telah di bangun. Setelah dilakukan upaya – upaya peningkatan, hasil
penilaian yang dapat Perumahan Istana Tegal Besar adalah Gold dengan
poin 73. Dari upaya – upaya peningkatan yang dilakukan membutuhkan
biaya peningkatan sebanyak Rp1.810.934.114,-. Biaya peningkatan ini
menyebabkan harga setiap unit di perumahan tersebut meningkat sehingga
mempengaruhi banyak unit yang terjual setiap tahunnya. Setelah dilakukan
survey peminatan didapat okupansi penjualan setiap tahunnya sebesar
6,3%.
Metode yang digunakan untuk menghitung analisis kelayakan
investasi adalah NVP, IRR dan PBP. Proyek pengerjaan peningkatan di
asumsikaan di mulai tahun 2020 dan asumsi penjualan di mulai tahun 2021.
Hasil yang di dapat NPV bernilai positif yaitu Rp4.960.989.791, IRR
bernilai lebih besar dari suku bunga yang di isyaratkan yaitu 6,86% dan
PBP didapat 9 tahun 7 bulan lebih kecil dari umur investasinya. Dari hasil
ketiga metode tersebut proyek peningkatan pada perumahan Istana Tegal
Besar dinyatakan layak. | en_US |
dc.description.sponsorship | Ir. Dwi Nurtanto, S.T., M.T
Dr. Ir. Anik Ratnaningsing, S.T., M.T. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Teknik | en_US |
dc.subject | Perencanaan Investasi | en_US |
dc.subject | Greenship Neighborhood Version 1.0 | en_US |
dc.subject | Greeb Building Council | en_US |
dc.subject | Perumahan | en_US |
dc.title | Perencanaan Investasi pada Kawasan Perumahan Istana Tegal Besar dengan Konsep Greenship Neighborhood Version 1.0 | en_US |
dc.type | Other | en_US |