Pengaruh Kegiatan Bermain Kolase Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Arni Kaliwates Jember Tahun Pelajaran 2019/2020
Abstract
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan yang menitikberatkan pada
dasar perkembangan sosial emosional, seni, bahasa, kognitif, moral agama,
dan fisik motorik. Perkembangan fisik motorik pada anak terbagi menjadi dua
yaitu motorik kasar dan motorik halus. Adapun kegiatan yang dilakukan pada
perkembangan motorik kasar yaitu berlari, menendang bola, memanjat, dan
lain-lain, sedangkan kegiatan yang dapat menunjang perkembangan motorik
halus pada anak yaitu menggambar, melukis, menempel, dan lain-lain.
Kegiatan menempel bisa dikembangkan dengan kegiatan bermain kolase.
Bermain kolase merupakan suatu permainan yang menggunakan media
bertekstur kemudian ditempelkan pada suatu gambar, bahan yang digunakan
cukup mudah ditemui bisa dari bahan bekas, alam, atau dari kertas.
Observasi ini dilakukan untuk memperoleh sebuah data terkait dengan
perkembangan motorik halus anak kelompok B di TK Arni Kaliwates Jember,
yang memberikan hasil bahwa adanya kegiatan bermain kolase dapat
mengembangkan motorik halus anak, sehingga hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa kegiatan bermain kolase memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap motorik halus anak. Hal ini dikarenakan kegiatan bermain
kolase dalam motorik halus anak dapat mengembangkan koordinasi mata dan
tangan yang meliputi kecermatan dan kerapian serta kemampuan dalam
menggerakkan tangan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen dengan desain penelitian non-equivalent control group. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan
pemberian tugas. Analisis data yang digunakan adalah SPSS versi 24 dengan
rumus Independent Sample T-test. Langkah awal penelitian ini menggunakan
kegiatan pretest yaitu berupa pemberian tugas mencap untuk mengetahui
kemampuan awal pada anak sebelum diberikan perlakuan atau treatmen.
Langkah kedua yaitu peneliti melakukan kegiatan treatmen dengan pemberian
tugas bermain kolase, dan selanjutnya peneliti melakukan posttest dengan
kegiatan yang sama yang digunakan pada saat pretest yaitu mencap. Dari
hasil penelitian dapat diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 0,021 dan nilai
rata-rata posttest sebesar 0,218 kedua kelas tersebut mengalami perubahan
nilai perkembangan motorik halus anak lebih mengalami perkembangan yang
signifikan dari pada kelompok kontrol. Apabila dibandingkan dengan taraf
signifikansi 0,05 maka 0,021 > 0,05 dan 0,218 > 0,05 sehingga data tersebut
dapat dikatakan berdistribusi normal. Selain itu hasil dari uji statistik
independent sample test menggunakan SPSS 24.0 diperoleh bahwa nilai thitung
> ttabel (0,667 > 0,339). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
positif kegiatan bermain kolase terhadap perkembangan motorik halus anak
kelompok B di TK Arni Kaliwates Jember Tahun Pelajaran 2019/2020.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran untuk guru yaitu memberikan
pembelajaran yang menyenangkan untuk mengembangkan kemampuan
motorik halus, dan memberikan kesempatan anak untuk dapat melakukan
kegiatan yang sebelumnya belum pernah dilakukan.