Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kinerja Keuangan Terhadap Financial Distress pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI
Abstract
Financial Distress atau kesulitan keuangan didefinisikan sebagai tahap
akhir dari penurunan kondisi keuangan suatu perusahaan yang terjadi sebelum
adanya likuidasi atau kebangkrutan. Apabila perusahaan sudah mendekati kondisi
financial distress, manajemen perusahaan akan mengambil keputusan untuk
menutup semua kegiatan dalam perusahaan baik kegiatan produksi maupun
kegiatan operasional lainnya. Jika perusahaan go public mengumumkan bahwa
perusahaan mengalami financial distress, investor atau kreditur akan
mempertimbangkan untuk mengambil keputusan berinvestasi atau tidak pada
perusahaan tersebut. Kesulitan keuangan jika tidak dideteksi lebih dini dan
dibiarkan tanpa ada upaya perbaikan akan meningkatkan risiko terjadinya
kebangkrutan pada perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis variabel
independen (kepemilikan manajerial, dewan direksi, dewan komisaris, rasio
leverage, rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas) berpengaruh terhadap
financial distress pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini
menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan
perusahaan pertambangan yang diunduh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Jumlah sampel sebanyak 48 perusahaan, masing-masing 24
perusahaan dari sub sektor batubara, 12 perusahaan dari sub sektor minyak dan
gas bumi, 1 perusahaan dari sub sektor penggalian tanah/ batu, dan 10 perusahaan
dari sub sektor penambangan logan dan mineral. Pemilihan ini sesuai dengan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan dengan rentang penelitian dari periode
2015-2019. Total pengamatan dalam periode penelitian ini sebanyak 240
pengamatan. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi logistik
dengan hasil penelitian yaitu enam variabel independen (KEPMAN, DRK, DKI,
DAR, CR, ROA, dan TATO) berpengaruh terhadap financial distress perusahaan.