dc.description.abstract | Programme for International Student Assessment (PISA) merupakan salah satu penelitian internasional yang mengangkat penelitian tentang prestasi literasi matematika yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). PISA merupakan penelitian yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali sejak pertama kali diadakan pada tahun 2000 dengan subjek siswa berusia 15 tahun. Pada tahun 2018, Indonesia menduduki peringkat 72 dengan total 78 negara yang mengikuti penelitian. Rata-rata skor kemampuan siswa Indonesia dalam PISA 2018 dalam membaca adalah 371, dengan skor ratarata OECD adalah 487. Skor rata-rata untuk matematika adalah 379 dengan skor rata-rata OECD adalah 487. Skor rata-rata sains adalah 389 dengan skor rata-rata OECD adalah 489 (OECD, 2018). Dari peringkat tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan literasi matematika siswa Indonesia tergolong sangat rendah yakni dibawah dari skor rata-rata OECD. Rendahnya kemampuan literasi siswa Indonesia merupakan salah satu faktor Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menghapus Ujian Nasional (UN). UN nantinya akan diganti dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter. Literasi yang berhubungan dengan matematika dapat disebut dengan literasi matematika. Kompetensi yang menjadi patokan dalam literasi matematika adalah kemampuan bernalar, kemampuan dalam mengambil keputusan, kemampuan dalam memecahkan masalah, kemampuan dalam mengelola sumber, kemampuan dalam menginterpretasi informasi dan kemampuan dalam menerapkan teknologi. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang “kemampuan literasi matematika siswa kelas IX SMP dalam menyelesaikan soal PISA konten space and shape. Penggunaan konten space and shape dikarenakan konten ini berkaitan dengan geometri, dimana geometri merupakan salah satu indikator yang harus dicapai dalam mata pelajaran matematika. Konten space and shape mencakup berbagai fenomena yang bisa ditemui dalam kehidupan seharihari dan geometri dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Subjek penelitian ini adalah siswa berumur 15 tahun. Rata-rata siswa berumur 15 tahun berada di kelas IX, maka subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX. Kelas yang dipilih adalah kelas IX A. Pada penelitian ini tidak dilakukan pengambilan sampel penelitian, akan tetapi dengan mengidentifikasi semua subjek yang sesuai dengan indikator kemampuan literasi matematika pada level 1, level 3, dan level 5. Tes yang dilakukan berupa tes kemampuan literasi matematika yang berupa soal dan kemudian diberikan kepada siswa kelas IX. Tes kemampuan literasi matematika berisi 3 butir soal PISA konten space and shape level 1, level 3 dan level 5 yang telah divalidasi. Penelitian dilakukan pada hari Minggu tanggal 14 Maret 2021 dengan subjek penelitian adalah siswa dari kelas IX A dan kegiatan wawancara dilakukan pada hari Minggu tanggal 21 Maret 2021. Hasil dari penelitian ini adalah sebanyak 24 siswa atau sbesar 100% siswa dari kelas IX A memiliki kemampuan literasi matematika yang mampu mencapai level 1. Hanya sebesar 12,5% atau 3 siswa yang memiliki kemampuan literasi matematika yang memampu mencapai level 3. Berarti hanya sedikit siswa yang mampu melaksanakan prosedur dengan baik dan memilih serta menerapkan strategi untuk memecahkan masalah yang sederhana. Pada level 5, hanya 2 siswa atau sebesar 8,3% siswa yang memiliki kemampuan literasi matematika yang mampu mencai level 5. | en_US |