Inspirator Pendidikan Perempuan Studi Tentang Pemikiran Kartini dan Dewi Sartika Tahun 1891-1912
Abstract
Skripsi ini membahas pemikiran Kartini dan Dewi Sartika tentangpendidikan perempuan. Dengan menggunakan pendekatan antropologi budayadan teori feminisme milik Chris Weedon, skripsi ini menyelidiki proses pemikirandua tokoh tersebut dan bagaimana budaya Jawa dan Sunda, agama, dan kebijakanPemerintah Hindia Belanda pada masa liberal berkontribusi terhadappembentukan pemikiran mereka. Bagi mereka, pendidikan merupakan hal yangsangat penting bagi kemajuan hidup perempuan Bumiputra. Pemikiran tentangpendidikan perempuan mereka termuat dalam buku Door Duisternis Tot Licht danKaoetamaan Istri dan implementasinya dapat dilihat dalam sekolah yang merekadirikan, Sekolah Kartini dan Sakola Kaoetamaan Istri. Meski secara garis besar mereka memiliki pemikiran yang serupa mengenai pendidikan perempuan, terdapat perbedaan dalam respon yang mereka terima, terutama dari masyarakat. Hingga dewasa ini, kebanyakan masyarakat Indonesia masih meletakkan Kartini pada tingkat kepahlawanan yang lebih tinggi daripada Dewi Sartika. Dengandemikian, skripsi ini bertujuan tidak hanya untuk mengetahui genealogi pemikiranmereka, tetapi juga mengkomparasikan pemikiran mereka dalamupayamengetahui di mana letak perbedaan pemikiran mereka yang menyebabkanadanya perbedaan respon yang mereka terima.