Show simple item record

dc.contributor.authorAKROMY, Muhammad Zidan Fikri
dc.date.accessioned2022-06-10T07:18:04Z
dc.date.available2022-06-10T07:18:04Z
dc.date.issued2021-07-15
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107130
dc.descriptionValidasi unggah file repositori_Kacung Finalisasi unggah file repositori tanggal 10 Juni 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractKemuning merupakan tumbuhan dengan tinggi antara 3-7 meter. Selain tumbuh di semak belukar, tumbuhan ini juga ditanam oleh masyarakat sebagai tanaman hias. Daun kemuning mempunyai kandungan fenol dan flavonoid seperti asam galat, katekin, asam klorogenat asam kafein, asam elagat epikatekin, rutin, kuersitrin, kuersetin, dan alkaloid. Alkaloid yang tedapat pada tumbuhan kemuning seperti yuehcuken, isomurrayafoline-B, murrayacarine, dan murrayaculatine. Tumbuhan kemuning memiliki beberapa aktivitas farmakologis seperti antimikroba, antidiabetes, antioksidan, dan antiobesitas. Tumbuhan kemuning memiliki alkaloid golongan karbazole yang berpotensi memiliki aktivitas antilipase. Tumbuhan kemuning (Murraya paniculata) mempunyai tingkat kekerabatan yang dekat dengan tumbuhan salam koja (Murraya koeniigii) yang telah terbukti memiliki aktivitas antiobesitas, sehingga kemungkinan memiliki aktivitas farmakologis yang mirip. Dari hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan aktivitas antilipase dari fraksi alkaloid daun kemuning. Untuk memperoleh fraksi alkaloid, maka perlu dilakukan pemisahan senyawa alkaloid melalui proses fraksinasi. Daun diambil kemudian dimaserasi dengan menggunakan pelarut n-heksana dengan tujuan untuk dilakukan proses defatting, kemudian dilanjutkan dengan proses ekstraksi dengan metode sonikasi-maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Setelah didapatkan ekstrak kental, fraksinasi dilakukan untuk memperoleh fraksi positif alkaloid menggunakan metode Kromatografi Cair Vakum (KCV) dengan fase gerak n-heksana, etil asetat, dan metanol. Adapun persen rendemen ekstrak yang didapat sebesar 19,939%, sedangkan rendemen fraksi positif alklaoid didapat sebesar 9,262%. Penentuan kadar alkaloid total dilakukan dengan metode spetrofotmetri UV-Vis dengan melihat pembentukan reaksi berwarna antara senyawa alkaloid bebas dengan Bromocresol Green (BCG). Berdasarkan hasil penelitian didapat kadar total alkaloid fraksi positif alkaloid daun kemuning sebesar 1,762 ± 0,1067 mg BE/g. Penelitian dilanjutkan dengan menguji aktivitas antilipase sampel fraksi positif alkaloid dengan menggunakan metode kolorimetri. Prinsip metode ini melibatkan reaksi hidrolisis dari substrat p-NPB terhadap kontrol positif dan sampel uji. Hasil aktivitas dihitung dengan nilai IC50. Peneilitan menunjukkan nilai IC50 sebesar 101,364 μg/ml. Dari hasil penelitian yang didapat, fraksi positif alkaloid diduga memiliki aktivitas antilipase. Oleh sebab itu fraksi positif alkaloid memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai agen antiobesitas.en_US
dc.description.sponsorshipDr. apt. Nuri, S.Si., M.Si.(Pembimbing I) apt. Indah Yulia Ningsih, S.Farm., M.Farm (Pembimbing II)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectDaun Kemuningen_US
dc.subjectKandungan Fenolen_US
dc.subjectAlkaloiden_US
dc.titleUji Aktivitas Antilipase Fraksi Positif Alkaloid dan Penentuan Total Alkaloid Daun Kemuning (Murraya Paniculata L.)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record