Optimasi Formula Orally Disintegrating Tablet (ODT) Cetirizine DiHCl dengan Superdisintegran Crospovidon dan Bahan Pengikat Gelatin
Abstract
Cetirizine diHCl merupakan zat aktif yang digunakan untuk menghilangkan gejala alergi termasuk rinitis dan urtikaria kronis. Cetirizine diHCl memiliki potensi kantuk yang rendah pada dosis normal dan hampir bebas dari aktivitas antimuskarinik (Brayfield, 2014). Umumnya obat ini dikonsumsi secara oral, akan tetapi adanya gejala sakit tenggorokan dan kesulitan menelan dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien. Dibuat orally disintegrating tablet cetirizine diHCl karena memiliki disintegrasi tablet yang cepat, memungkinkan mereka yang mengalami kesulitan atau mengalami ketidaknyamanan saat menelan akan mengalami pengobatan yang lebih 'patient friendly' (Chandrasekhar dkk., 2009).
Orally Disintegrating Tablet (ODT) hancur di dalam mulut dalam waktu yang sangat singkat yaitu 20-30 detik setelah bersentuhan dengan saliva sehingga terjadi aksi terapeutik dari zat aktif. ODT menunjukkan adanya kepatuhan dan penerimaan pasien yang lebih baik dengan peningkatan bioavailabilitas, efikasi, dan sifat biofarmasi, yang berbeda dengan tablet konvensional (Joshi dkk., 2020).
Penelitian kali ini melakukan optimasi superdisintegran dan bahan pengikat dalam pembuatan ODT cetirizine diHCl menggunakan metode cetak langsung. Penambahan superdisintegran dalam konsentrasi optimal dapat berpengaruh pada cepatnya waktu disintegrasi (Nagar dkk., 2011). Bahan pengikat memberikan daya adhesi pada massa serbuk sewaktu granulasi dan pada tablet cetak serta menambah daya kohesi yang telah ada pada bahan pengisi. (Kemenkes RI, 2020). Crospovidon digunakan sebagai superdisintegran dan gelatin sebagai bahan pengikat. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mendapatkan formula optimum dari crospovidon dan gelatin serta interaksi keduanya terhadap respon (kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, dan waktu pembasahan). Sebelum dilakukan proses pencetakan tablet, campuran serbuk terlebih dahulu dievaluasi berupa laju alir, sudut diam, indeks
kompresibilitas, dan rasio Hausner. Setelah campuran serbuk dievaluasi dan dicetak menjadi tablet, tablet yang dihasilkan kemudian dievaluasi. Evaluasi yang dilakukan berupa uji sifat fisik tablet (kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, waktu pembasahan) dan uji disolusi. Data hasil uji kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, dan waktu pembasahan digunakan untuk menentukan formula optimum dengan menggunakan software design expert 11.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor crospovidon dapat menurunkan nilai kekerasan, waktu hancur, waktu pembasahan, tetapi meningkatkan nilai kerapuhan ODT cetirizine diHCl. Faktor gelatin memiliki pengaruh menurunkan nilai kekerasan dan waktu pembasahan, tetapi meningkatkan nilai kerapuhan dan waktu hancur ODT cetirizine diHCl. Faktor interaksi antara crospovidon dan gelatin dapat menurunkan nilai kekerasan dan waktu hancur, tetapi meningkatkan nilai kerapuhan dan waktu pembasahan ODT cetirizine diHCl. Berdasarkan analisis menggunakan software design expert 11, formula optimum diperoleh dari komposisi crospovidon 8,327% dan gelatin 1%. Formula optimum ODT cetirizine diHCl memiliki nilai kekerasan 3,937 kg/cm², nilai kerapuhan 0,779 %, nilai waktu hancur 8,629 detik, dan waktu pembasahan 27,599 detik
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]