dc.description.abstract | Pada akhir tahun 2019, muncul penyakit baru dengan diagnosis awal
pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya di Wuhan, provinsi Hubei, China.
Kemudian pada tahun 2020, WHO mengumumkan penyakit yang menyerang
saluran pernapasan tersebut dengan nama Corona Virus Disease-2019 (Covid-19).
Covid-19 yang telah menyebar keseluruh dunia kemudian dikategorikan sebagai
pandemic oleh WHO. Covid-19 disebabkan oleh Severe Acute Respiratory
Syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Asal mula virus dan pembawanya masih
belum diketahui, namun berdasarkan studi-studi sebelumnya yang berkaitan
dengan SARS-CoV dan MERS-CoV diketahui virus ini berasal dari kelelawar.
Gejala infeksi Covid-19 muncul tepat setelah 5,2 hari masa inkubasi. Waktu onset
gejala Covid-19 hingga mati berkisar 6 sampai 41 hari dengan median 14 hari.
Periode tersebut bergantung pada umur pasien dan sistem imun pasien. Gejala
Covid-19 yang umumnya muncul antara lain demam, batuk, dan kelelahan, gejala
lain yang muncul adalah produksi sputum, sakit kepala, hemoptisis, diare,
dispnea, limfopenia, dan anosmia.
SARS-CoV-2 merupakan bagian dari Betacoronavirus dari family
Coronaviridae. SARS-CoV-2 terdiri dari 4 protein struktural Coronavirus akan
mengalami sintesis dengan bantuan katalis RNA-dependent RNA polymerase dan
virus akan mengalami eksositosis. RdRp atau NSP12 menjadi target yang
menjanjikan dalam pengembangan inhibitor virus dan pembuatan obat SARSCoV-
2. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan beberapa kandidat obat
yang dapat digunakan dalam terapi Covid-19 diantaranya Remdesivir (RDV),
Favipiravir (FPV), Ribavirin, Galidesivir, dan Sovosbufir. Obat-obat tersebut
dapat menghambat sintesis coronavirus dengan RNA-dependent RNApolymerase.
Senyawa fenolik yang diketahui memiliki aktivitas antiviral menjadi
salah satu kandidat dalam pengembangan obat Covid-19. Dari beberapa
penelitian, senyawa fenolik disebut memiliki pengaruh terhadap proses replikasi
virus.
In silico merupakan salah satu metode komputasional virtual screening.
Virtual screening merupakan alat bantu untuk memudahkan para peneliti dalam
pencarian kandidat obat baru dengan menggunakan metode penambatan
molekuler. Perangkat lunak yang dapat digunakan untuk metode in silico yaitu,
PyRx® dan BIOVIA Discovery Studio Visualisizer®. Penambatan molekuler
dilakukan antara senyawa fenolik sebagai ligan uji dengan protein RdRp ID PDB
6M71 dengan pembanding remdesivir. Pemilihan protein 6M71 didasarkan atas
strukturnya yang masih utuh belum mengalami mutasi dan modifikasi untuk
melihat variasi pengikatan dengan metode blind docking. Senyawa fenolik sebagai
ligan uji dicari menggunakan mesin pencari, dan didapatkan 28 senyawa uji. | en_US |