Optimasi Hydroxypropyl Methylcellulose dan Xanthan Gum dalam Masker Gel Peel-Off Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Berkhasiat Antioksidan
Abstract
Kulit merupakan bagian tubuh yang berperan dalam melindungi tubuh dari dampak negatif faktor luar seperti udara, radiasi sinar matahari, dan polutan lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan dan kematian sel pada kulit ditandai dengan adanya aging (penuaan), kerutan, garis halus kemerahan, flek-flek hitam, dan tekstur kulit yang kasar (Pai dkk., 2014). Kerusakan dan kematian sel pada kulit disebabkan karena terjadinya stress oksidatif yang dipicu oleh adanya ketidakseimbangan jumlah radikal bebas dan senyawa peredam radikal bebas di dalam tubuh (Poljšak dan Dahmane, 2012).
Senyawa peredam radikal bebas yang dapat menetralkan radikal bebas dengan cara menghambat reaksi antara radikal bebas dengan molekul lain di dalam tubuh disebut dengan senyawa antioksidan. Senyawa antioksidan dibedakan menjadi antioksidan endogen dan antioksidan eksogen. Antioksidan eksogen dapat diperoleh dari beberapa jenis tanaman, salah satunya yaitu tanaman secang (Caesalpinia sappan L.). Kandungan utama pada secang yang memiliki aktivitas antioksidan yaitu brazilin yang merupakan polyphenol golongan flavonoid (Neswati dan Ismanto, 2018).
Ekstrak kayu secang diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Batubara dkk. (2009). Penelitian Batubara dkk. (2009) mengenai aktivitas antioksidan 28 tanaman obat di Indonesia dengan metode DPPH, menunjukkan hasil bahwa ekstrak kayu secang memiliki nilai IC50 sebesar 6,47 μg/mL. Nilai IC50 < 50 μg/mL menunjukkan bahwa aktivitas antioksian tergolong sangat kuat, sehingga ekstrak kayu secang tergolong mempunyai aktivitas antioksidan sangat kuat (Jun dkk., 2003). Berdasarkan hasil tersebut maka peneliti tertarik untuk membuat kosmetik topikal masker gel peel-off dengan bahan aktif ekstrak kayu secang yang berkhasiat
sebagai antioksidan. Masker gel peel-off memiliki keunggulan di antara sediaan topikal lainnya, yaitu mudah diaplikasikan, memberikan sensasi dingin, dan dapat membentuk lapisan yang elastis ketika digunakan sehingga setelah masker kering dapat langsung dilepas tanpa dibilas dan tanpa menimbulkan rasa sakit pada kulit (Husni dan Dewi, 2019).
Pada penelitian ini, faktor yang dioptimasi yaitu konsentrasi HPMC dan xanthan gum sebagai basis gel sediaan masker gel peel-off ekstrak kayu secang terhadap respon pH, viskositas, dan peeling time sediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh HPMC dan xanthan gum terhadap respon yang diamati sehingga dapat diketahui formula optimum masker gel peel-off ekstrak kayu secang. Optimasi dilakukan menggunakan metode Simplex Lattice Design. Sediaan masker gel peel-off ekstrak kayu secang dengan formula optimum yang didapatkan kemudian diverifikasi nilai viskositas dan peeling time, serta dilakukan karakterisasi berupa uji organoleptis, homogenitas, daya lekat, dan daya sebar.
Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu penambahan gelling agent HPMC dan xanthan gum mempengaruhi peningkatan pH, viskositas, dan peeling time masker gel peel-off ekstrak kayu secang. Nilai pH lebih dipengaruhi oleh HPMC sedangkan nilai viskositas dan peeling time lebih dipengaruhi oleh xanthan gum. Formula optimum masker gel peel-off ekstrak kayu secang yang terpilih yaitu formula dengan gelling agent tunggal yaitu xanthan gum dengan konsentrasi sebesar 1,5%. Karakteristik formula optimum masker gel peel-off ekstrak kayu secang memiliki warna kuning kecokelatan, berbau khas ekstrak, cukup kental, mudah dioleskan; bersifat homogen; memiliki daya lekat sebesar 33,09 ± 1,30 detik; serta memiliki daya sebar sebesar 8,5 ± 0,1 cm
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]