Isolasi Fungi Tanah Muara Sungai Desa Kalinaun Sulawesi Utara serta Skrining Antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa
Abstract
Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan mortalitas dan morbiditas di dunia. Penyakit infeksi sebagian besar penyebabnya adalah invasi bakteri pada inang. Infeksi dapat terjadi apabila invasi oleh bakteri patogen dalam jumlah yang tidak terkontrol dalam tubuh dan sistem kekebalan tubuh tidak dapat membentuk pertahanan diri yang cukup kuat. Penyakit infeksi akibat bakteri dapat diterapi menggunakan antibotik. Namun demikian, adanya resistensi dapat mengancam efektivitas antibiotik.Salah satu bakteri patogen yang sudah mengalami resistensi adalah Pseudomonas aeruginosa.
Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri patogen gram negatif yang menjadi penyebab infeksi saluran kemih, infeksi luka, infeksi saluran pernafasan bawah pada pasien immunocompromised. Pengembangan dan penelitian lebih lanjut tentang pencarian obat tentunya sangat dibutuhkan untuk mengatasi keganasan bakteri tersebut. Pencarian antibiotik baru bisa bersumber dari fungi yang ada di dalam tanah muara. Tanah muara sungai adalah ekosistem yang masih terpengaruh oleh ekosistem laut. Di ekosistem tersebut terkandung berbagai macam fungi. Ekosistem mangrove merupakan habitat berbagai macam fungi. Vegetasi mangrove yang memiliki kondisi ekstrem semacam salinitas tinggi, kecepatan angin tinggi, suhu tinggi serta tanah liat anaerob menuntut mikroorganisme harus mampu bertahan dan menyesuaikan diri. Salah satunya dengan memproduksi senyawa antibiotik untuk bersaing dengan mikroorganisme lain.
Maka dari itu, penulis melakukan penelitian ini untuk mengetahui potensi aktivitas antibakteri dari fungi tanah muara dalam menghambat tumbuhnya bakteri Pseudomonas aeruginosa. Tanah muara diambil dari Muara Sungai Desa Kalinaun, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]