Lokasi Lesi Sistem Saraf Pusat pada Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) Pasien COVID-19 dengan Stroke: Tinjauan Naratif
Abstract
COVID-19 merupakan infeksi saluran pernapasan akibat virus. Etiologi dari penyakit ini yaitu Coronavirus. Berdasarkan analisis filogenetiknya, Coronavirus telah diresmikan namanya menjadi Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Pada 11 Maret 2020, COVID-19 telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai pandemi global. Selain mengganggu sistem pernapasan, COVID-19 dapat menimbulkan komplikasi pada sistem saraf. Salah satu manifestasi kelainan neurologis yang dialami pasien COVID-19 adalah stroke. Stroke dengan infeksi SARS-CoV-2 memiliki risiko lebih tinggi kematian dengan kemungkinan besar mewakili manifestasi penyakit yang lebih parah. Mekanisme neuroinvasi pada pasien COVID-19 dengan manifestasi stroke dapat terjadi melalui sirkulasi darah. Salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk menegakkan diagnosis stroke adalah pemeriksaan penunjang berupa Magnitude Resonance Imaging (MRI). Pemeriksaan MRI akan menunjukkan lesi pada otak. Lokasi lesi pada pemeriksaan MRI pasien stroke menunjukkan gambaran berwarna putih pada sistem saraf pusat yaitu lobus otak. Case report yang ditulis sebelumnya menunjukkan gambaran lesi di area lobus temporal dekstra dan area kortikal serta subkortikal pada pemeriksaan MRI T2 otak pasien COVID-19 dengan stroke yang disertai adanya gejala stroke.
Penelitian tentang lokasi lesi sistem saraf pusat pada pemeriksaan Magnitude Resonance Imaging (MRI) pasien COVID-19 dengan stroke merupakan penelitian deskriptif analitik menggunakan tinjauan naratif. Sumber data pada penelitian tinjauan naratif ini diambil dari artikel penelitian nasional dan internasional dengan menggunakan basis data PubMed, Science Direct, Cochrane Library, dan Portal Garuda. Teknik pencarian artikel penelitian melalui bibliography searchingdan manual hand searching. Pencarian artikel pada tinjauan naratif ini menggunakan metode PICO (Population/patients, Intervention, Comparison, Outcome) melalui kata kunci (keyword) beserta sinonimnya.
Berdasarkan telaah naratif yang telah dilakukan, didapatkan 24 artikel dengan sampel yaitu pasien COVID-19 dengan komplikasi berupa stroke. Data hasil ekstraksi didapatkan lokasi anatomi lesi sistem saraf pusat yang diklasifikasikan menjadi cerebrum, cerebellum, dan ganglia basalis. Lokasi lesi pada cerebrum paling sering ditemukan di lobus frontalis dan lobus parietalis, diikuti lobus temporalis kemudian lobus oksipitalis dan insula. Manifestasi klinis yang timbul akibat infeksi SARS CoV-2 paling banyak yaitu hemiparese wajah dan atau ekstremitas, disusul dengan afasia, dan penurunan kesadaran.
Dari penelitian menggunakan metode tinjauan naratif ini didapatkan adanya gambaran lesi hiperintensitas melalui pemeriksaan MRI. Lokasi ditemukannya lesi juga bermacam-macam mulai dari cerebrum lobus frontalis, parietalis, temporalis, oksipitalis, insula, dan ganglia basalis. Selain itu juga
didapatkan adanya lesi hiperintensitas pada bagian cerebellum. Bentuk lesi hiperintensitas juga bermacam-macam seperti temuan infark, dan hematoma. Munculnya lesi pada pasien COVID-19 dengan stroke diduga akibat adanya hiperkoagubilitas darah yang menyebabkan tromboemboli dan tergambarkan pada pemeriksaan MRI berupa lesi hiperintensitas.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]