Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bantuan Modal Usaha UMKM Pemula dengan Metode Fuzzy Topsis
Abstract
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan unit usaha produktif yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha dalam setiap sektor ekonomi. Orang yang menjalankan UMKM disebut dengan wirausahawan. Saat ini, banyak wirausahawan muda yang memiliki beberapa kendala dalam mengembangkan usahanya, salah satunya yaitu kurangnya modal usaha. Oleh karena itu, pemerintah memberikan bantuan modal usaha bagi para pelaku UMKM melalui Dinas Koperasi dan UMKM (Diskopum). Diskopum memiliki berbagai macam bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM, salah satunya adalah bantuan modal usaha bagi UMKM Pemula. Wirausahawan yang berkesempatan mendapatkan bantuan tersebut adalah wirausahawan yang mengajukan diri dengan melengkapi persyaratan yang diminta oleh Diskopum. Persyaratan tersebut diantaranya yaitu, (a) maksimal usia pemilik usaha adalah 45 tahun, (b) lama usaha yang dijalankan minimal 6 bulan dan maksimal 3 tahun, (c) merupakan warga Indonesia, (d) memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), (e) minimal pendidikan SLTP, serta (f) pengajuan proposal rencana pengembangan usaha. Diantara persyaratan yang diminta, terdapat beberapa kriteria yang bersifat fuzzy yaitu adalah usia pemilik usaha, usia usaha, serta proposal yang diajukan.
Fuzzy dapat diartikan sebagai suatu ketidakpastian dan merupakan sistem kabur yang memetakan domain input ke dalam domain output. TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) adalah salah satu sistem pendukung keputusan multikriteria yang memiliki konsep alternatif terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Sedangkan metode Fuzzy TOPSIS merupakan metode yang dilakukan dengan mencari bobot di setiap kriteria, kemudian dilakukan perankingan untuk memperoleh alternatif terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
Penelitian ini menyelesaikan permasalahan penentuan bantuan modal usaha UMKM Pemula dengan menggunakan metode fuzzy TOPSIS. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengajuan bantuan modal usaha UMKM pemula tahun 2019 melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jember. Data tersebut selanjutnya dinilai oleh tiga ahli dari pihak Diskopum yang merupakan Kepala bagian dan anggota bidang pembiayaan yang bertanggung jawab terhadap penerimaan bantuan modal usaha UMKM Pemula. Form penilaian yang digunakan berisi nama calon penerima bantuan dan empat kriteria, yaitu usia pemohon, lama usaha, pendapatan usaha perbulan dan kualitas proposal. Penilaian dilakukan dengan pengisian form menggunakan variabel linguistik.
Dari data yang diperoleh, selanjutnya diolah menggunakan metode fuzzy TOPSIS dan didapatkan peringkat pertama adalah kandidat A16 yang berusia 39 tahun dengan usahanya yang telah berjalan selama 3 tahun dan pendapatan perbulan sebesar Rp4.180.000. Peringkat terakhir diperoleh kandidat A5 yang berusia 31 tahun dengan usahanya yang baru berjalan selama 8 bulan dan memiliki pendapatan sebesar Rp14.000.000 perbulan. Masing-masing kriteria juga dinilai bobotnya dan kriteria yang memiliki bobot tertinggi adalah usia pemohon. Kriteria pendapatan usaha perbulan memiliki tingkat bobot tertinggi kedua, sedangkan kriteria lama usaha dan kualitas proposal memiliki nilai bobot sama dengan nilai palin