Fortifikasi Glisin pada Daun Ketela Pohon terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Instar Akhir Ulat Sutra Eri (Samia cynthia ricini) (Lepidoptera: Saturniidae) dan Pemanfaatannya sebagai Buku Ilmiah Populer
Abstract
Ulat sutra eri Samia cynthia ricini memiliki daun pakan primer berupa jarak kepyar dan daun pakan sekunder berupa daun ketela pohon. Larva instar 1-3 diberi pakan daun pakan primer agar dapat beradaptasi dengan baik sebelum diberikan daun pakan sekunder berupa ketela pohon pada larva instar 4-5. Peningkatan nutrisi pada daun ketela pohon dapat dilakukan dengan fortifikasi glisin yang merupakan bahan dasar kokon. Tujuan penelitian ini adalah menguji ada tidaknya pengaruh pertumbuhan dan perkembangan ulat sutra Samia cynthia ricini setelah pemberian pakan daun jarak kepyar untuk instar awal dan fortfikasi glisin ketela pohon untuk instar akhir dan mengetahui konsentrasi glisin yang paling efektif pada fortifikasi daun ketela pohon terhadap pertumbuhan dan perkembangan ulat sutra eri Samia cynthia ricini. Selain itu, menguji kelayakan buku ilmiah populer sebagai produk buku yang dihasilkan dari hasil penelitian dengan judul budidaya ulat sutra eri Samia cynthiya ricini.
Penelitian ini merupakan jenis eksperimental dan dilanjutkan dengan pembuatan buku ilmiah populer. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan. Perlakuan terdiri atas perlakuan kontrol (aqudest), P1 (glisin 0,5%), P2 (glisin 1%), dan P3 (glisin 1,5%) dengan 3 kali pengulangan masing-masing 10 ulat sutra eri dengan jumlah total 120 ulat sutra eri. Pelaksanaannya yaitu di Gedung Pemeliharaan Hewan Prodi Pendidikan Biologi, Universitas Jember. Waktu penelitian mulai September-Januari 2022. Tahapan penelitian dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan dilanjutkan memberi pakan daun jarak kepyar pada larva instar 1-3 yang telah dipelihara dalam ruangan khusus dan rak yang sesuai, sedangkan larva instar 4-5 diberi pakan daun ketela pohon yang telah difortifikasi glisin dengan cara menyemprotkannya. Selanjutnya, mengamati parameter pertumbuhan yang meliputi berat kokon, berat kulit kokon, shell ratio, dan lama perkembangan serta parameter perkembangan meliputi lama perkembangan, fekunditas, mortalitas, dan daya tetas. Analisis yang digunakan yaitu uji Anova univariate, yang dilanjutkan dengan uji LSD dengan taraf signifikasi 5%.
Hasil penelitian parameter pertumbuhan menunjukkan rerata berat kokon tertinggi pada konsentrasi glisin 1,5% sebesar 2,033 ± 0,622 gram dan terendah pada perlakuan kontrol yaitu 1,319 ± 0,095 gram. Rerata berat kulit kokon tertinggi pada konsentrasi 1,5% sebesar 0,326 ± 0,099 gram dan terendah pada perlakuan kontrol yaitu 0,190 ± 0,050 gram. Rerata shell ratio tertinggi yaitu perlakuan konsentrasi 1,5% sebesar 20,866 ± 6,05% dan terendah pada perlakuan kontrol sebesar 15,620 ± 5,15%. Rerata lebar bentangan sayap tertinggi yaitu pada konsentrasi 1,5% sebesar 12,51 ± 1,117 cm dan terendah pada perlakuan kontrol sebesar 10,88 ± 0,485 cm.
Hasil penelitian parameter perkembangan menunjukkan rerata lama perkembangan dari telur hingga menjadi ngengat yang paling cepat terdapat pada konsentrasi 1,5% yaitu 44,030 ± 0,844 hari dan paling lama terdapat pada perlakuan kontrol yaitu 50,360 ± 1,066 hari. Rerata fekunditas tertinggi terdapat pada konsentrasi 1,5% sebesar 134,800 ± 28,78 telur dan terendah pada perlakuan kontrol sebesar 78,120 ± 10,71 butir telur. Rerata mortalitas tidak terdapat kematian selama pemeliharaan ulat sutra ini. Selanjutnya, rerata daya tetas tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi glisin 1,5% sebanyak 95,760 ± 4,60 dan terendah pada perlakuan kontrol yaitu 78,120 ± 10,71%. Pemberian konsentrasi glisin yang semakin tinggi memengaruhi parameter pertumbuhan dan perkembangan ulat sutra dengan baik, karena glisin merupakan asam amino esensial. Konsentrasi glisin yang optimal dalam memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ulat sutra eri Samia cynthia ricini yaitu 1,5%. Produk pendidikan berupa buku ilmiah populer yang berjudul “Budidaya Ulat Sutra Eri” dinyatakan sangat layak sebagai media informasi bagi masyarakat khalayak luas dengan skor 86,14.