Pengembangan E-Modul Berbasis Problem Solving untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP pada Pembelajaran IPA
Abstract
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pembelajaran
dimana siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti melakukan
percobaan, pengamatan serta bereksperimen, sehingga terbentuk sikap ilmiah
siswa yang digunakan untuk mengenali gejala-gejala alam dan pada akhirnya
mampu untuk menjaga kestabilan alam. Ciri khas dalam pembelajaran IPA yaitu
melakukan kegiatan kerja ilmiah untuk menghasilkan produk dan proses yang pada
akhirnya akan memunculkan keterampilan berpikir serta keterampilan berpikir
kritis siswa selama melaksanakan pembelajaran IPA. Berpikir kritis sebagai salah
satu keterampilan yang memungkinkan seseorang untuk menganalisis informasi
serta menyatukan informasi untuk memecahkan masalah pada cakupan tertentu.
Rendahnya keterampilan berpikir kritis siswa disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya yaitu kurangnya penggunaan bahan ajar yang sesuai dalam
pembelajaran. Untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, salah
satunya dengan melakukan pengembangan bahan ajar siswa yaitu dengan
mengembangkan e-modul berbasis Problem Solving.
Tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan validitas, kepraktisan dan
keefektifan e-modul berbasis Problem Solving untuk meningkatkan keterampilan
berpikir kritis siswa SMP pada pembelajaran IPA. Penelitian ini termasuk dalam
jenis penelitian research and development (R&D) dengan menggunakan model
ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu analyze (analisis), design (perancangan),
development (pengembangan), implementation (implementasi), serta evaluation
(evaluasi). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket untuk uji
validitas dan respon siswa, observasi untuk mengetahui keterlaksanaan
pembelajaran, dan tes untuk mengetahui keefektifan bahan ajar e-modul, serta
dokumentasi untuk mendokumentasikan penelitian.
Hasil validasi e-modul berbasis Problem Solving yang telah dinyatakan
sangat valid dengan persentase 84%. Kemudian diimplementasikan didalam
pembelajaran materi sistem peredaran darah pada manusia kelas VIII E di SMPN 1
Jember sebanyak tiga kali pertemuan. Kepraktisan pembelajaran menggunakan emodul berbasis Problem Solving mendapatkan rata-rata mendapatkan nilai rata-rata
persetase dari Observer 1 sebesar 93%, dari observer 2 sebesar 93%, dan dari
Observer 3 sebesar 92 %, dari rata-rata tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa emodul berbasis Problem Solving dapat dikategorikan sangat praktis.
Keefektivan e-modul berbasis Problem Solving dapat diketahui dari hasil
perhitungan pretest dan posttest yang diukur menggunakan N-Gain. Rata-rata NGain yang didapatkan yaitu sebesar 0,45 dengan kriteria sedang, indikator
keterampilan berpikir kritis dengan skor tertinggi didapatkan pada indikator
inferensi dengan skor 0,71, kemudian evaluasi dengan skor 0,68, analisis dengan
skor 0,63, interprestasi dengan skor 0,24, dan indikator yang mendapatkan skor
terendah adalan eksplanasi dengan skor 0,02. Hasil angket respon siswa terhadap
e-modul berbasis Problem Solving yaitu sebesar 91% dengan kriteria sangat baik.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah validasi e-modul berbasis Problem
Solving termasuk dalam kategori sangat valid, sehingga dapat diterapkan didalam
pembelajaran. Kepraktisan e-modul berbasis Problem Solving mendapatkan nilai
sangat praktis, yang artinya e-modul dapat dengan mudah diimplementasikan
didalam pembelajaran pada materi sistem peredaran darah pada manusia kelas
VIII. Kefektivan e-modul berbasis Problem Solving dapat dilihat dari peningkatan
keterampilan berpikir kritis siswa yang mendapatkan N-Gain dengan rata-rata
sedang, dan hasil dari angket respon siswa yang mendapatkan kriteria sangat baik,
sehingga e-modul efektif dan layak digunakan dalam pembelajaran.