Pengaruh Model Pembelajaran Guided Discovery Learning terhadap Hasil Belajar IPA Siswa pada Pokok Bahasan Energi Listrik
Abstract
Pembelajaran IPA pada pendidikan dasar memiliki peran sentral dalam
membekalkan keterampilan abad 21 kepada siswa. Pembelajaran IPA di sekolah
dasar seharusnya menanamkan ke dalam diri pengembangan keterampilan proses,
pengembangan konsep, aplikasi dan isu social yang berdasarkan pada IPA. Dalam
kegiatan pembelajaran IPA siswa dituntut tidak hanya menghafal konsep dan
menjawab soal saja, tetapi siswa diharapkan mampu memahami, mengamati,
menganalisis dan menyelesaikan masalah yang nantinya berguna untuk kehidupan
sehari-hari. Maka dari itu, keberhasilan pembelajaran IPA sangat erat kaitannya
dengan kemampuan pemecahan masalah peserta didik).
Kemampuan pemecahan masalah dipandang sebagai bagian fundamental
dari pembelajaran sains. Dimana kemampuan untuk memecahkan masalah pada
dasarnya merupakan tujuan utama proses pendidikan. Kemampuan pemecahan
masalah harus dibekalkan kepada siswa, bukan hanya digunakan untuk
menyelesaikan konsep matematis, menjawab soal tentang pembelajaran yang
hanya membutuhkan aspek kognitif, tetapi dapat digunakan siswa sebagai bekal
menyelesaikan segala permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada
kenyataannya, kompetensi kemampuan pemecahan masalah belum dikuasai oleh
siswa. Berdasarkan hasil PISA-OECD (programe for International Student
Assesment-Organisation for Economic Cooperation and Development) tahun
2015 menunjukkan bahwa pada kemampuan pemecahan masalah siswa posisi
Indonesia berada pada peringkat 10 dari bawah disbanding 72 negara lain yang
menjadi partisipan
Hasil observasi Lovisia (2018) juga menunjukkan terdapat beberapa
kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran IPA yang dilakukan, (1) siswa terlihat
mengalami kebosanan yang ditunjukkan dengan terdapat beberapa siswa yang
pandangannya tidak fokus, mengobrol, dan bermain dengan teman sebangku
ketika meteri pelajaran IPA dijelaskan oleh guru, (2) siswa tidak berperan aktif
dalam mengontruksi pengetahuannya saat proses pembelajaran berlangsung, (3)
siswa jarang mendapat kesempatan untuk mengimplementasikan penemuan
konsep yang diperoleh sehingga pengetahuan yang didapatkan siswa menjadi
kurang bermakna.
Salah satu solusi agar tercipta pembelajaran yang baik maka diperlukan
model dan perangkat pembelajaran yang cocok. Model pembelajaran yang cocok
untuk mata pelajaran IPA yang direkomendasikan oleh pakar untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar yaitu model pembelajaran
guided discovery learning. Eggen dan Kauchak (2016:177) menyebutkan bahwa
Guided discovery adalah suatu pendekatan pembelajaran dimana guru
memberikan contoh-contoh dan topik spesifik kepada peserta didik dan memadu
peserta didik untuk memahami topik tersebut. Model guided discovery learning
merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk
mencoba menemukan sendiri informasi maupun pengetahuan yang diharapkan
dengan bimbingan dan petunjuk yang diberikan oleh guru.Sedangkan untuk
mengatasi rasa bosan pada siswa saat pembelajaran maka digunakan perangkat
pembelajaran yang menarik yaitu video pembelajaran animasi.
Berdasarkan uraian-uraian di atas,peneliti melakukan suatu penelitian
dengan menggunakan test objektif pretest dan posttest sesuai dengan indicator
kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar kognitif yang dianalisis
menggunakan SPSS 26 di SD Negeri Pujer Baru 3 Bondowoso. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkonfirmasi pengaruh model pembelajaran Guided Discovery
Learning berbantuan video pembelajaran terhadap hasil belajar IPA siswa.
Dimana hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
penerapan model pembelajaran Guided Discovery Learning berbantuan video
pembelajaran terhadap hasil belajar IPA siswa.