Desain Perancangan Sensor Piezoelektrik Menggunakan Grafit-Aluminium dengan Metode Dynamic Surface Interaction
Abstract
Listrik kini menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat baik
itu untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kebutuhan industri. Banyak
tuntutan tak terbatas untuk pasokan energi namun dengan sumber daya alam yang
terbatas, kini telah menciptakan isu global pada generasi energi masa depan
karena menghabiskan sumber daya alam dan menimbulkan efek negatif terhadap
lingkungan. Sebagian besar sumber energi di dunia berasal dari fosil yang
memiliki dampak berbahaya terhadap lingkungan. Hal ini sangat penting untuk
mempelajari sumber energi alternatif dan ramah lingkungan, salah satunya adalah
grafit dan aluminium.
Didalam penelitian ini dilakukan rencang bangun piezoelektrik dengan
grafit-aluminium dimana dijadikan sebagai media konversi energi mekanik
menjadi energi listrik. Sehingga nantinya dapat diketahui seberapa besar energi
listrik yang dihasilkan. Untuk mengetahui besaran nilai energinya maka dilakukan
percobaan variasi tekanan mengenai piezoelektrik dengan membandingkan
komposisi grafit dan komposisi air laut pada piezoelektrik grafit dan aluminium.
Namun sebelum itu dilakukan pengujian karakteristik piezoelektrik grafitaluminium dengan menekan berbagai posisi pada piezoelektrik. Untuk material
piezoelektrik terdiri atas grafit, aluminium dan air laut. Pada pengujian dengan
perbandingan presentase komposisi grafit mengggunakan grafit total sebesar 3,45
gram dimana terdapat tiga piezoelektrik dengan komposisi grafit yang berbeda,
yaitu 80% total (2,76 gram), 40% total (1,38 gram), dan 13% total (0,46 gram)
dengan komposisi air laut dan ukuran aluminium sama. Kemudian untuk
pengujian dengan perbedaan air laut terdapat tiga piezoelektrik dengan komposisi
air laut berbeda, yaitu sebanyak 0,2 ml; 0,6 ml; 1 ml. Kemudian pengujian pada
saat piezoelektrik dengan komposisi sama disusun seri sebanyak 2 buah.
Pada komposisi grafit 80% (2,76 gram) mencapai kestabilan tegangan
pada rentang 0,75 - 0,76 volt. Pada komposisi 40% (1,38 gram) mencapai
tegangan yang stabil selama proses penekanan pada rentang tegangan 0,47 - 0,65
volt. Sedangkan pada komposisi grafit 13% (0,46 gram) mencapai tegangan stabil
pada rentang 0,51 – 0,53 volt. Dari pengujian dapat disimpulkan bahwa
penambahan komposisi grafit (% berat) menyebabkan kenaikan voltase tegangan
pada piezoelektrik. Untuk perubahan tegangan piezoelektrik akibat penambahan
volume air laut, pada volume air laut 0,2 ml berada pada rentang 0,51- 0,56 volt.
Pada volume air laut 0,6 ml tegangan mencapai rentang 0,51 – 0,54 ml. Terlihat
bahwa perbedaan tegangan yang terjadi sangat kecil 0,04 volt. Sedangkan pada
volume air laut 1 ml, tegangan yang tercapai 0,38 volt. Hasil pengukuran
tegangan dengan penambahan air laut menurut penelitian akan mengurangi
impedansi material grafit sehingga tegangan semakin berkurang sesuai dengan
hukum ohm. Untuk piezoelektrik dengan komposisi sama disusun seri sebnayak 2
buah, pada komposisi grafit 80% (2,76 gram) tegangan maksimal 1,4 volt,
tegangan minimal 1,15 volt. Pada komposisi grafit 40% (1,38 gram) tegangan
maksimal 1,21 volt, tegangan minimal 1,11 volt. Sedangkan pada komposisi 13%
grafit (0,46 gram) tegangan maksimal mencapai 0,95 volt, tegangan minimal 0,78
volt.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]