Fraksi Volume pada Komposit Serat Kulit Jagung dengan Matriks Polyester terhadap Kekuatan Tarik dan Daya Serap Air sebagai Bahan Baku Industri Papan (Meja Minimalis)
Abstract
Komposit merupakan campuran dari dua bahan yang terdiri dari penguat
dan perekat. Berkembangnya inovasi dan pengetahuan membuat material
komposit dari serat alam dengan bahan polimer banyak digunakan di bidang
industri seperti otomotif, papan, dan elektronika. Material komposit pada industri
papan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti meja,
lemari, dan furniture interior. Material komposit banyak digunakan karena ramah
lingkungan, harga ekonomis, dan ringan. Kebutuhan masyarakat dalam rumah
tangga banyak menggunakan bahan baku kayu yang kurang memenuhi sehingga
pemanfaatan material komposit serat alam diharapkan mampu mengatasi bahan
baku kayu yang semakin menipis. Dalam penelitian ini menggunakan serat kulit
jagung sebagai penguat dan matriks polyester type BQTN 157-EX Yukulac
sebagai perekat. Penggunaan serat kulit jagung memenuhi karakteristik material
komposit karena adanya kandungan selulosa > 34% yang baik sebagai bast fiber.
Perolehan serat kulit jagung dilakukan dengan proses perendaman selama 14 hari
agar memudahkan dalam pengambilan serat. Kemudian agar serat dan matriks
dapat terikat lebih kuat maka dilakukan perendaman serat dengan zat kimia NaOH
selama 2 jam karena interaksi antara serat dan matriks sangat penting untuk
menghasilkan material komposit yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji kekuatan tarik dan daya serap air pada fraksi volume komposit serat kulit
jagung dan matriks polyester serta hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai
alternatif bahan baku pengganti kayu guna memenuhi kebutuhan industri papan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni. Sebanyak 15
spesimen berbentuk balok berukuran 100 mm x 6 mm x 15 mm. Pengujian
kekuatan tarik dilakukan di Laboratorium Jurusan Fisika Fakultas MIPA
Universitas Jember dan pengujian daya serap air dilakukan di Desa Gumuk Banji
02 Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember. Spesimen uji dibuat dengan fraksi
volume serat yang berbeda yaitu 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Pengujian kuat tarik
dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Machines HT-2402 dan uji
daya serap air dilakukan dengan melakukan perhitungan massa sebelum dan
setelah spesimen direndam selama 24 jam. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan microsoft excel guna mendeskripsikan hasil kuat tarik dan daya
serap air pada beberapa fraksi volume yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi volume 4% memiliki
kekuatan tarik tertinggi sebesar 26,84 MPa dan daya serap air terendah 0,78%.
Komposisi matriks dan serat pada fraksi volume 4% menunjukkan hasil terbaik
karena matriks mampu mengikat serat secara keseluruhan dengan ditunjukkan
sedikit gelembung udara (void) yang terbentuk. Jumlah void yang sedikit
membuat air akan sulit masuk ke dalam spesimen uji. Material yang baik jika
kekuatan tariknya tinggi dan daya serap airnya rendah karena mampu menahan
pembebanan dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Seluruh data hasil
penelitian memenuhi standart industri Jepang JISA5905-2003 dimana semua hasil
data uji tarik > 0,4 MPa dan daya serap air < 25%. Sehingga seluruh data pada
penelitian ini dapat menjadi alternatif material komposit sebagai bahan baku
pengganti kayu guna memenuhi kebutuhan bahan baku kayu yang semakin
menipis terutama di bidang industri rumah tangga