• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Medical
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Medical
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Perbandingan Burnout Syndrome Pasca Puncak Pandemi COVID-19 Gelombang Kedua Antara Dokter dan Perawat di Rumah Sakit Rujukan COVID-19 Kabupaten Jember

    Thumbnail
    View/Open
    Naskah Skripsi Final_Aghnia Hasya_182010101005.pdf (2.315Mb)
    Date
    2022-03-29
    Author
    HASYA, Aghnia
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pada puncak COVID-19 kedua bulan Juli 2021, sebanyak 180 kabupaten/kota di Indonesia menjadi zona merah dan Jawa Timur menjadi penyumbang zona merah terbanyak yakni 33 kabupaten/kota. Data terbaru per tanggal 4 Oktober 2021 di Kabupaten Jember menujukkan total kasus terkonfirmasi sebanyak 16.099. Akibat semakin bertambahnya kasus COVID-19, terjadi perubahan pola kerja yang signifikan dan berpengaruh terhadap kesehatan mental tenaga kesehatan, antara lain dalam bentuk burnout syndrome. Burnout syndrome adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang terdiri dari gejala kelelahan emosional, depersonalisasi, dan penurunan pencapaian diri. Dokter atau perawat yang mengalami burnout rentan melakukan medical error yang berbahaya bagi pasien. Sebuah studi menemukan hubungan yang signifikan antara burnout pada dokter dan perawat yang sedang merawat pasien COVID-19. Penelitian di salah satu rumah sakit Kabupaten Jember menyatakan semakin tinggi burnout maka semakin menurun kinerja para perawat. Namun, masih belum dapat ditentukan, manakah di antara profesi dokter atau perawat yang berpotensi lebih besar untuk mengalami burnout pasca puncak pandemi COVID-19 gelombang kedua. Hal ini penting diketahui agar dokter dan perawat yang berperan penting dalam layanan kesehatan dapat bekerja secara optimal tanpa mengalami burnout. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat burnout syndrome pasca puncak pandemi COVID-19 gelombang kedua antara dokter dan perawat di rumah sakit rujukan COVID-19 Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain analitik cross sectional. Penentuan besar sampel menggunakan total sampling sebanyak 144 sampel. Sumber data diperoleh dari data identitas dan kuesioner MBI-HSS yang diberikan kepada responden melalui google form. Penelitian ini dilakukan di tiga rumah sakit rujukan COVID-19 Kabupaten Jember yakni Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi, Rumah Sakit Perkebunan PTPN X Jember Klinik, dan Rumah Sakit Umum Kaliwates pada bulan September 2021-Januari 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan antara burnout syndrome pasca puncak pandemi COVID-19 gelombang kedua antara dokter dan perawat di rumah sakit rujukan COVID-19 Kabupaten Jember (p=0,728). Sebanyak 71,5% dari 38 dokter dan 78,5% dari 116 perawat mengalami burnout syndrome tingkat rendah. Perbandingan rata-rata skor burnout syndrome adalah 1,60 pada dokter, sedangkan skor pada perawat sebesar 1,56 di mana kedua skor tersebut masuk dalam kategori tingkat rendah
    URI
    http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106917
    Collections
    • UT-Faculty of Medical [1539]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository