dc.description.abstract | Coronavirus disease atau COVID-19 merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh NCoV (Novel Corona Virus). Gelaja COVID-19 bervariasi antar individu, kebanyakan orang mengalami demam (83-99%), batuk (59-82%), kelelahan (44-70%), anoreksia (40-84%), sesak napas (31-40%), dan mialgia (11- 35). %). Tingkat keparahan dari COVID-19 dapat di bagi menjadi kelompok ringan, sedang dan berat. Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan COVID-19 sebagai PHEIC (Public Health Emergency of International Concern). Salah satu penyebab tingginya kasus COVID-19 adalah keterlambatan diagnosis. Nilai CRP dan NLR adalah biomarker dari infeksi COVID-19 dan dapat menjadi skrining diagnosis dini dari COVID-19 yang diharapkan dapat menurunkan angka mortalitas dan penyebaran dari COVID-19. Diagnosis pasti COVID-19 khususnya di Indonesia dilakukan dengan menggunakan PCR (polymerase chain reaction). Rata- rata hasil RT-PCR dapat diperoleh setelah 24 dari pengambilan sampel maka pengobatan mungkin akan tertunda sedangkan hasil pemeriksaan NLR dapat diperoleh kurang dari satu jam dari pengambilan sampel dan hasil pemeriksaan CRP dapat diperoleh setelah tiga jam dari pengambilan sampel. Pada pasien COVID-19 NLR dapat menjadi salah satu indikator dari adanya respon inflamasi sistemis yang secara luas dapat digunakan sebagai penentu prognosis dan untuk diagnosis. Dalam praktik umum pemeriksaan CRP dapat memprediksi tingkat keparahan penyakit dan dapat menjadi strategi untuk penanganan pasien COVID- 19. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan nilai NLR dan CRP pada pasien COVID-19 di Kabupaten Jember. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh layanan kesehatan sebagai skrining diagnosis dini dari COVID-19 sehingga dapat menurunkan angka mortalitas dan penyebaran dari COVID-19.
Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional dengan desain penelitian Cross-sectional. Data penelitian menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis pasien yang terinfeksi COVID-19 yang ada di RS Daerah Dr. Soebandi Jember pada periode Juni 2021 sampai dengan Agustus 2021. Sampel penelitian adalah pasien dengan diagnosis COVID-19 di RS Daerah Dr. Soebandi Jember yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan April 2022.
Persebaran pasien COVID-19 di kabupaten paling banyak pada jenis kelamin laki-laki, usia ≥ 40 tahun, dan di rawat di ruang non-ICU COVID-19. Dari 30 sampel didapatkan rata-rata (mean) NLR sebesar 7,02 dan CRP sebesar 107,98. Berdasarkan uji normalitas shapiro wilk didapatkan hasil terdistribusi normal yaitu
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
viii
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
NLR dengan p-value = 0,52 dan CRP dengan p-value = 0,594 serta terdapat hubungan yang linear antara NLR dan CRP dengan p-value = 0,64. Dari uji korelasi pearon dapat disimpulkan terdapat korelasi signifikan ke arah positif antara nilai NLR dan CRP pada pasien COVID-19 di Kabupaten Jember dengan p-value = 0,00 dan mempunyai derajat korelasi sangat kuat dengan r hitung sebesar 0,889 sehingga bermakna semakin meningkat nilai NLR, maka semakin meningkat juga nilai CRP pada pasien COVID-19 di Kabupaten jember | en_US |