dc.description.abstract | Pariwisata adalah salah satu strategi pembangunan ekonomi untuk negara
berkembang selama lebih dari setengah abad. Pariwisata menjadi potensi industri
untuk menghasilkan pendapatan devisa, menarik investasi internasional,
meningkatkan pendapatan pajak, dan menciptakan lapangan kerja baru. Pariwisata
akhir-akhir ini, telah mengasumsikan dimensi sosial dari pengurangan kemiskinan
di negara berkembang, terlepas dari perannya yaitu ikut menyumbang pendapatan
devisa negara. Tujuan dari penelitian ini untuk meneliti dampak pariwisata terhadap
tingkat kemiskinan di lima negara ASEAN, yakni negara Indonesia, Malaysia,
Vietnam, Filipina, dan Thailand pada tahun 2000 – 2019. Data yang digunakan pada
penelitian ini adalah data kuantitatif dengan jenis data sekunder berbentuk angka.
Penelitian ini menggunakan analisis data panel dengan pendekatan model FEM
(Fixed Effect Model) dengan program E-views 9. Penelitian ini hasilnya
menunjukkan jika variabel investasi pariwisata, penyerapan tenaga kerja
pariwisata, dan inklusi keuangan pariwisata berpengaruh negatif terhadap tingkat
kemiskinan secara signifikan dibawah taraf 5 %, sedangkan variabel konsumsi
wisatawan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan
dibawah taraf 5%. Hasil dari uji parsial menunjukkan jika variabel investasi
pariwisata, penyerapan tenaga kerja pariwisata, dan inklusi keuangan pariwisata
memiliki hubungan yang negatif dan signifikan, artinya setiap terjadi kenaikan pada
variabel investasi pariwisata, penyerapan tenaga kerja pada sektor pariwisata, dan
inklusi keuangan pariwisata maka akan mengurangi tingkat kemiskinan. Sedangkan
variabel konsumsi wisatawan memiliki hubungan yang positif dan tidak signifikan,
artinya setiap terjadi kenaikan pada konsumsi wisatawan maka tidak berpengaruh
terhadap tingkat kemiskinan. | en_US |