dc.description.abstract | Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang
menyerang pernapasan dan pertama kali terdeteksi dengan keluhan demam, batuk
kering, nyeri otot, dan dispnea (Rugarabamu dkk, 2020). Dengan bertambahnya
kasus yang semakin banyak di Indonesia, pemerintah telah menggencarkan
kebijakan penanganan COVID-19 untuk memutus rantai penularan virus ini yaitu
kebijakan bekerja, belajar, dan beribadah di rumah guna mengurangi penyebaran
virus ini. Kebijakan lain yaitu pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) (Sekretariat Kabinet RI, 2020). Persepsi seseorang terhadap pandemi
COVID-19 cenderung dipengaruhi berdasarkan perubahan dalam epidemiologi,
laporan media, informasi yang ada (WHO, 2020). Persepsi seseorang tentang suatu
penyakit tergantung pada interpretasi pengalaman, transfer interpretasi ini ke
perilaku aktif, respons terhadap reaksi sosial, dan makna pribadi yang dikaitkan
dengan pengalaman. Dalam situasi yang terjadi sekarang dengan adanya pandemi
COVID-19 yang berpengaruh pada kesehatan, persepsi orang dewasa tentang
penyakit ini memperoleh signifikasi yang cukup besar, karena langkah-langkah
yang diambil oleh pemerintah melibatkan perubahan dalam kebiasaan dan gaya
hidup (Perez-Fuentes dkk, 2020).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi masyarakat
terhadap ancaman COVID-19 di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Desain
penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional dan jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 398 responden. Teknik
sampling yang digunakan yaitu snowball sampling. Pengambilan data
menggunakan lembar kuesioner The Brief Illness Perception 5 (B-IPQ5) yang
diadopsi dari penelitian Perez-Fuentes dkk. (2020) berjumlah 5 item diukur menggunakan skala likert dengan skala rentang 0-10. Pada penelitian ini juga
mengukur validitas dan reliabilitas B-IPQ5 versi bahasa Indonesia dengan
menggunakan Content Validity Index (CVI) yang dinilai oleh 4 dosen Fakultas
Keperawatan Universitas Jember dengan hasil s-CVI 1 dengan perincian i-CVI
semua item bernilai 0,9375 dan construct validity pada 30 responden dengan hasil
semua item valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Sementara itu reliabilitas
alpha Cronbach adalah 0.667. Kuesioner disajikan dalam bentuk google form yang
dibagikan melalui Whatsapp.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 36-44
tahun (38,9%), didominasi oleh perempuan sebanyak 224 orang (56.3%). Sebagian
besar tingkat pendidikan responden sarjana/diploma yaitu 193 orang (48.5%) dan
bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 75% orang (18,8%). Persepsi
masyarakat cenderung mengarah ke skor yang semakin rendah, yakni dengan nilai
median 23,00 dari rentang nilai minimal 3 dan nilai maksimal 50. Indikator persepsi
dengan nilai median tertinggi adalah indikator pengaruh yakni 8,00 (Min=0,
Max=10). Indikator terendah dengan nilai median 0,00 (Min=0, Max=10) terdapat
pada indikator pengalaman. Kesimpulannya, mayoritas masyarakat memiliki
persepsi yang rendah terhadap COVID-19 dan tidak menjadi ancaman yang
signifikan sehingga diharapkan masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan
sebagai pencegahan penyebaran COVID-19 serta untuk meningkatkan kesehatan
individu atau masyarakat.=== The COVID-19 pandemic is a health problem that occurs in Indonesia and other
countries. The increase in the number of COVID-19 cases, the amount of
information, and policies from the Government to reduce the spread of this virus
have created a perception in the community. This study aims to describe the public
perception of the threat of COVID-19 in Sumbersari District, Jember Regency. The
sampling technique used snowball sampling with 398 participans. The Brief Illness
Perception 5 (B-IPQ5) adapted from the research of Perez-Fuentes et al., (2020)
was used to measure public perception. The results showed that the majority of
people have perceptions that tend to lead to lower scores, with a median value of
23.00 from a minimum value range of 3 and a maximum value of 50. The perception
indicator with the highest m edian value is the influence indicator, which is 8.00
(Min = 0, Max=10). The lowest indicator with a median value of 0.00 (Min=0,
Max=10) is the experience indicator. The majority of the public have a low
perception of COVID-19 and do not pose a significant threat, so it is hoped that the
community will remain obedient to the health protocols to prevent the spread of
COVID-19 and to improve individual or community health | en_US |