Efek Intensitas Cahaya Dan Pupuk Bokashi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Garut Maranta Arundinacea L
Abstract
Efek Intensitas Cahaya dan Pupuk Bokashi terhadap
Pertumbuhan Tanaman Garut (Maranta arundinacea L); Azizatur Rohmah,
161810201057; 2021; 58 halaman; Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.
Garut (Maranta arundinacea L) merupakan salah satu tanaman yang
garut dianggap sebagai makanan sumber karbohidrat dan dapat mengurangi
ketergantungan pada beras dan gandum dan biasanya ditanam sebagai tanaman
sela. Cahaya adalah faktor lingkungan yang diperlukan untuk mengendalikan
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan karena cahaya menyebabkan
fotosintesis.Intensitas cahaya yang terlalu rendah dapat menghasilkan produk
fotosintesa yang tidak maksimal, sedangkan intensitas cahaya yang terlalu
tinggi dapat berpengaruh terhadap aktivitas sel-sel stomata daun dalam
mengurangi transpirasi, sehingga mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan
tanaman. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut maka perlu dicari
solusi yang dapat membantu petani agar menghasilkan tanaman garut yang
berkualitas baik. Salah satu caranya dengan memanipulasi pemberian
intensitas cahaya dan dosis pupuk bokashi terhadap pertumbuhan tanaman
garut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui taraf intensitas cahaya dan
dosis pupuk yang baik terhadap pertumbuhan tanaman garut agar mendapatkan
hasil yang baik. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Biofisika Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Metode
yang dilakukan adalah penelitian ini dilakukan dengan menanam umbi Garut pada
bak tabur dan dipindahkan ke pot setelah menghasilkan 4- 5 helai daun dan
diadaptasikan selama satu minggu sebelum diberikan perlakuan. Perlakuan yang
diberikan adalah perlakuan perbedaan intensitas cahaya dan pupuk bokashi
dengan masing-masing 4 variasi intensitas cahaya dan 3 variasi dosis pupuk