Pengaruh Neem Gum (Azadirachta indica) terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Otak Tikus Wistar yang Diinduksi Diazinon
Abstract
Diazinon merupakan salah satu pestisida golongan organofosfat yang masih banyak digunakan di Indonesia. Diazinon dan metabolit aktifnya dapat merusak astrosit dan fibronektin yang merupakan penyusun sawar darah otak serta mampu menimbulkan stres oksidatif dengan produk akhir malondialdehid (MDA) yang bersifat destruktif pada jaringan otak. Neem gum (Azadirachta indica) yang merupakan getah dari tanaman mimba dengan kandungan polisakarida yang tinggi, berpotensi sebagai antioksidan alami yang dapat menetralkan radikal bebas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian neem gum dalam mencegah peningkatan kadar MDA otak tikus wistar yang diinduksi diazinon. Sebanyak 30 ekor tikus wistar dibagi menjadi 6 kelompok yakni K0 (diberikan cornoil), K1 (diinduksi diazinon 40 mg/kgBB), dan kelompok perlakuan P1, P2, P3, dan P4, yang diberikan larutan neem gum sebagai minum hewan coba dengan dosis 3,75 g/kgBB, 7,5 g/kgBB, 15 g/kgBB, dan 30 g/kgBB dan induksi diazinon 40 mg/kgBB. Perlakuan dilakukan selama 8 hari dengan memberikan larutan neem gum dan induksi diazinon secara bersamaan. Rata – rata kadar MDA otak yang diperoleh melalui uji Thiobarbituric Acid Reactive Substances (TBRAS) yakni, K0= 1,5 ± 0,22; K1=2,37 ± 0,18; P1=1,82 ± 0,37; P2=1,57 ± 0,34; P3=1,37 ± 0,18; P4=2,17 ± 0,21. Uji One Way ANOVA menunjukan adanya perbedaan kadar MDA yang signifikan (p<0,05) antar kelompok perlakuan. Uji post-hoc LSD menunjukan perbedaan yang signifikan pada kelompok perlakuan P1, P2, dan P3 dibandingkan dengan kelompok K1 (p<0,05). Hal ini menunjukan bahwa larutan neem gum dosis 3,75 g/kgBB, 7,5 g/kgBB, dan 15 g/kgBB mampu mencegah peningkatan MDA otak tikus wistar yang diinduksi diazinon.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]