Dosis Efektif Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera Lamk.) untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Total Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Streptozotosin
Abstract
Hiperlipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang dilihat dari kadar fraksi lipid dalam plasma. Hiperlipidemia ditandai meningkatnya seluruh profil lipid di dalam darah. Penyebab utama hiperlipidemia salah satunya akibat gaya hidup yang kurang baik. Hiperlipidemia diketahui dari kadar kolesterol total yang meningkat, LDL (Low Density Lipoprotein), trigliserida, dan kadar HDL (High Density Lipoprotein) yang menurun. Hiperlipidemia juga banyak terjadi pada penderita diabetes melitus (DM).
DM adalah penyakit metabolik kronis yang diakibatkan berkurangnya produksi insulin, reseptor insulin yang tidak adekuat atau keduanya dengan gejala tingginya kadar glukosa dalam darah. Hiperglikemia dalam waktu lama berakibat hiperlipidemia. Hal ini disebabkan meningkatkan ROS yang berimplikasi terhadap peningkatan kadar kolesterol di dalam darah.
Kelor (Moringa oleifera Lamk.) adalah salah satu jenis tanaman di Indonesia dengan kandungan senyawa aktif seperti flavonoid dan vitamin C. Kandungan tersebut merupakan antioksidan yang menjaga terjadinya oksidasi sel tubuh dan efektif menurunkan kadar gula di dalam darah. Antioksidan dalam daun kelor meningkatkan aktivasi enzim cholesterol 7α-hydroxylase (CYP7A1) yang berperan dalam katabolisme kolesterol, menghambat produksi HMG-CoA, dan menurunkan kadar ROS.
Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental design dengan rancangan penelitian pre and post test only control group design. Pelaksaan penelitian ini bertempat di laboratorium farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Populasi hewan yang digunakan adalah tikus galur wistar jantan (Rattus norvegicus) dan total sampelnya sebanyak 28 ekor. Sampel diambil dan dikelompokkan secara simple random sampling. Tikus yang sesuai dengan kriteria inklusi dirandomisasi dan dibagi ke dalam tujuh kelompok, yaitu: kelompok (N) adalah kelompok normal, kelompok (KN-) kontrol negatif yang diinjeksi streptozotosin (STZ) 45 mg/kgBB, kelompok (KP1) diinjeksi STZ 45 mg/kgBB dan disonde ekstrak daun kelor dosis 62,5 mg/kgBB, kelompok (KP2) diinjeksi STZ 45 mg/kgBB dan disonde ekstrak daun kelor (EDK) dosis 125 mg/kgBB, kelompok (KP3) diinjeksi STZ 45 mg/kgBB dan disonde EDK dosis 250 mg/kgBB, kelompok (KP4) diinjeksi STZ 45 mg/kgBB dan disonde EDK dosis 500 mg/kgBB, dan kelompok (KP5) diinjeksi STZ 45 mg/kgBB dan disonde EDK dosis 1000 mg/kgBB.
Hasil pemeriksaan didapatkan rata-rata penurunan kadar kolesterol total yaitu kelompok normal (N) 127,5 mg/dL menjadi 114,5 mg/dL, kontrol negatif (KN-) 212 mg/dL menjadi 189,75 mg/dL, kelompok perlakuan dosis 62,5 mg/kgBB (K1) 173 mg/dL menjadi 159,5 mg/dL, kelompok perlakuan dosis 125 mg/kgBB (K2) 200,25 mg/dL menjadi 142,75 mg/dL, kelompok perlakuan dosis
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]