Pengaruh Bentonit Teraktivasi Asam Sulfat terhadap Adsorpsi Kalium dalam Air Limbah Tambak Garam
Abstract
Bentonit adalah abu vulkanik yang mengalami perubahan hidrotermal dan salah satu jenis clay mineral. Bentuk fisik bentonit adalah berbentuk tanah liat monomineral, kandungan mineral bentonit yaitu mineral Montmorillonite. Air bittern adalah limbah sisa pembuatan garam dengan cara kristalisasi dan peningkatan konsentrasi air laut yang mengandung mineral yang baik bagi tubuh manusia seperti brom (Br), natrium (Na), kalium (K), magnesium (Mg), dan Kalsium (Ca) (Lewis, 2001). Aktivasi bentonit ada dua cara yaitu dengan aktivasi fisika dan aktivasi kimia. Proses aktivasi bentonit ini bertujuan untuk meningkatkan daya serap dari bentonit. Menurut (Zhu et al., 2016) Perlakuan aktivasi fisika dan kimia dapat meningkatkan luas permukaan (sampai 70%) dan ukuran pori lebih besar dibandingkan dengan perlakuan tunggal. Aktivasi bentonit oleh asam merupakan salah satu modifikasi kimia mineral lempung yang bertujuan untuk melarutkan sebagian material agar meningkatkan luas permukaan spesifik, porositas, dan keasaman permukaan (Komandel dan Madejova, 2006). Kondisi adsorpsi dilakukan dalam variasi pH, variasi waktu kontak, dan konsentrasi. Yang pertama yaitu proses adsorpsi kalium dikondisikan dengan variasi pH dari 2 sampai 6 dengan pH optimum berada pada pH 5 dengan %adsorpsi sebesar 93,852%, kemudian dilanjutkan adsorpsi dengan variasi waktu kontak dari 10 sampai 50 menit pada pH 5 diperoleh waktu kontak optimum pada waktu kontak 30 menit dengan %adsorpsi sebesar 93,900%. Setelah didapatkan wakyu kontak yang optimum dilanjutkan dengan variasi konsentrasi dengan variasi konsentrasi 2000, 2050, 2100, 2150, 2200, dan 250 ppm pada pH 5 dan waktu kontak 30 menit diperoleh konsentrasi optimum 2180,9 ppm dengan qe 213,45 mg pada bentonit teraktivasi sedangkan pada bentonit alami sebesar 2180,9 ppm dengan qe 209,77 mg. Penelitian kali ini menggunakan isoterm langmuir dan freundlich dengan bentonit teraktivasi dan alami pada bittern dan KCl. Isoterm langmuir pada air bittern untuk bentonit teraktivasi didapatkan nilai regresi sebesar 0,9999 sedangkan pada bentonit alami sebesar 0,9997 untuk menentukan kapasitas maksimum ditentukan melalui nilai regresi yang mendekati nilai 1. Nilai kapasitas maksimum pada bittern untuk bentonit teraktivasi adalah 212,765 mol/g sedangkan pada bentonit alami sebesar 208,333 mol/g. Isoterm langmuir pada KCl untuk bentonit teraktivasi didapatkan nilai regresi sebesar 0,9999 sedangkan pada bentonit alami sebesar 0,9996 dan nilai kapasitas maksimum pada bittern untuk bentonit teraktivasi adalah 217,391 mol/g sedangkan pada bentonit alami sebesar 212,765 mol/g.