Identifikasi Konsep Gerak pada Jalur Wisata Kawah Ijen Sebagai Rancangan E-Modul Fisika SMA Kelas X
Abstract
Konsep kinematika gerak banyak ditemukan dalam kehidupan manusia,
karena aktivitas manusia tidak bisa lepas dari gerak. Namun, fakta di sekolah
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan penguasaan konsep gerak siswa di
SMA masih cukup rendah. Rendahnya penguasaan konsep siswa salah satunya
dipengaruhi faktor bahan ajar seperti buku teks yang terbatas dan kurang menarik
perhatian untuk dibaca atau ditelusuri oleh siswa. Permasalahan yang disajikan
dalam bahan ajar cetak hanya berisi teori semata dan tidak berkaitan dengan
realitas kehidupan siswa. Salah satu peristiwa kontekstual yang dekat dengan
realitas kehidupan siswa yaitu peristiwa melintasnya kendaraan bermotor pada
lintasan lurus, lintasan menurun dan lintasan melingkar jalur wisata kawah Ijen
yang merupakan destinasi favorit di Jawa Timur sehingga sangat cocok untuk
diintegrasikan dalam bentuk bahan ajar berupa E-modul kontekstual fisika.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep gerak pada jalur wisata
kawah Ijen untuk merancang E-modul kontekstual tentang konsep gerak.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling area untuk menentukan lokasi
penelitian. Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah jalur wisata
kawah ijen, Bondowoso. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi konsep
gerak pada jalur wisata Kawah Ijen sebagai bahan untuk merancang E- modul
pada pembelajaran fisika di SMA kelas X materi pokok Gerak Lurus Beraturan
(GLB), Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), dan Gerak Melingkar (GM).
Hasil identifikasi Gerak Lurus Beraturan (GLB) pada lintasan lurus
didapatkan jarak yang sudah ditentukan yaitu titik AB 10 m; BC 20 m; CD 30 m;
DE 40 m; dan EF 50 m didapatkan rata-rata kecepatan di masing-masing titik
sebesar 5,57 m/s; 5,56 m/s; 5,56 m/s; 5,56 m/s; dan 5,55 m/s atau setara dengan
20 km/jam dengan rata-rata waktu ditiap titiknya masing-masing 1,79 s; 3,59 s;
5,39 s; 7,19 s; dan 9,00 s. Hasil identifikasi Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLB) pada penelitian ini yaitu pada jarak yang sudah ditentukan yaitu titik A 10
m; B 20 m; C 30 m; D 40 m; dan E 50 m didapatkan rata-rata kecepatan di
masing-masing titik sebesar 5,56 m/s; 8,42 m/s; 9,21 m/s; 9,79 m/s; dan 11,06 m/s
dengan rata-rata waktu ditiap titiknya masing-masing 1,78 s; 2,48 s; 3,28 s; 4,08
s; dan 4,52 s.
Hasil identifikasi Gerak Melingkar pada lintasan ini yaitu diperoleh bersaran
fisika yaitu Jari-jari lingkaran sebesar 12 m yang diperoleh melalui perhitungan
menggunakaan aplikasi Altimeter dan pengamatan melalui aplikasi google earth.
Besarnya jarak tempuh yang berupa lingkaran, sebesar 50 m dianggap sebagai
panjang busur lingkaran. Sudut kelengkungan jalan sebesar 238,85 . Besarnya
perpindahan yang didapatkan sebesar 20,88 m dengan kecepatan linier diperoleh
melalui persamaan perpindahan yang dibagi dengan waktu yang dibututhkan
sepeda motor untuk melintasi jalur dari titik A ke titik B sehingga didapatkan ratarata besarnya kecepatan linier sebesar 5,08 m/s. Sudut kemiringan kontur jalan
yang menurun sebesar 30 . Kecepatan maksimum yang diperoleh berdasarkan
hasil identifikasi yaitu sebesar 8,24 m/s atau setara dengan 29,66 km/jam.
Berdasarkan hasil identifikasi dapat disimpulkan bahwa kelajuan
kendaraan di lintasan lurus adalah konstan, kendaraan yang melintasi lintasan
menurun memiliki percepatan konstan dan kendaraan yang melintasi lintasan
melingkar menerapkan konsep gerak melingkar. Kecepatan maksimum berada
pada titik setengah lintasan jalur melingkar. Hal ini sesuai dengan konsep Gerak
Lurus Beraturan (GLB), Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan Gerak
Melingkar (GM). Hasil identifikasi digunakan untuk merancang E-modul
kontekstual tentang konsep gerak yaitu konsep Gerak Lurus Beraturan (GLB)
untuk lintasan lurus, Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) untuk lintasan
miring dan Gerak Melingkar (GM) untuk lintasan melingkar atau menikung.