dc.description.abstract | Premenstrual Syndrome merupakan sebuah kumpulan gejala yang terjadi
pada wanita biasanya saat 6-10 hari sebelum menstruasi dimulai serta akan hilang
dengan sendirinya saat menstruasi telah dimulai. premenstrual syndrome juga
merupakan suatu gejala yang tidak menyenangkan baik secara psikis maupun fisik,
yang terjadi pada perempuan menjelang masa menstruasi. Kurangnya pengetahuan
tentang premenstrual syndrome pada remaja putri dapat berdampak pada kesiapan
atau ketidaksiapan dalam mengatasi gejala – gejala premenstrual syndrome yang
terkadang dapat berdampak negatif pada aktivas sehari – hari. Sebagian besar
wanita pada usia reproduktif biasanya mengalami satu atau lebih gejala
premenstruasi pada sebagian besar siklus menstruasi. Tingkat terjadinya serta
frekuensi gejala yang akan dirasakan tidak akan sama antara setiap siklus gejala
yang terjadi. Pada saat Premenstrual Syndrome(PMS) gejala yang dirasakan paling
parah ialah depresi, gelisah, kelelahan, kosentrasi berkurang, pembengkakan dan
rasa tidak nyaman pada payudara, iritabilitas emosional dan tingkah laku, dan nyeri
didaerah perut.
Remaja putri yang memiliki pengetahuan sangat berpengaruh kepada
upayanya dalam menangani premenstrual syndrome (PMS) tingkatan pendidikan
yang berbeda pada setiap seseorang dapat menunjukan perbedaan dalam menyikapi
serta melakukan penanganan serta pencegahan terhadap premenstrual syndrome.
Kurang aktifnya remaja putri terkait pemanfaatan teknologi serta media massa
dalam mendapatkan suatu informasi terkait premenstrual syndrome ( PMS) ,
kurangnya komunikasi kepada orang tua juga dapat menyebabkan kurangnya
pengetahuan remaja putri. Semakin baik pengetahuan yang dimiliki maka membuat
seseorang juga memiliki kebiasaan yang baik, sama dengan saat seseorang memiliki
pengetahuan yang kurang baik maka akan semakin buruk perilaku atau sikap yang
dimiliki seseorang tersebut. Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam
meningkatkan pengetahuan mengenai premenstrual syndrome yaitu dengan
memberikan pendidikan kesehatan terhadap remaja putri agar mendapat informasi
terbaru terkait premenstrual syndrome.
Pendidikan kesehatan pada dasarnya merupakan suatu proses yang
dilakukan untuk memecahkan suatu masalah – masalah kesehatan yang dihadapi
oleh individu serta masyarakat. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pendidikan kesehatan dengan menggunakan media pop up book terhadap
pengetahuan remaja terkait premenstrual syndrome pada remaja putri di SMP
Negeri 6 Jember. Desain penelitian yang digunakan adalah Pre-experimental
dengan pendekatan one grup pre-test dan post-test design. Pengambilan sampel
data menggunakan cluster sampling dengan menggunakan cluster random
sampling, dengan jumlah responden sebanyak 77 remaja putri SMP Negeri 6
Jember. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner tingkat pengetahuan. Data
dianalisis menggunakan univariat dan bivariat dengan uji statistic parametrik yaitu
uji paired sampel t-test yang diuji dengan menggunakan SPSS 26 for windows.
Hasil analisa univariat untuk karakteristik usia responden menyatakan
modus umur reposponden di SMP Negeri 6 Jember ialah 13 tahun yaitu sebanyak
54 responden (70,1%). Sedangkan kelompok usia paling sedikit terdapat pada
kelompok usia 14 tahun yaitu sebanyak 5 responden (6,5%). Untuk pengetahuan
Pengetahuan Premenstrual Syndrome pada kelompok eksperimen pada kuesioner
pretest memiliki skor nilai minimal dan maksimal yaitu 33 dan 93, sedangkan pada
kuesioner posttest memiliki skor minimal dan maksimal yaitu 73 dan 100. Lalu
mean pada pretest yaitu 70,38 dan posttest yaitu 87,22. Untuk tingkat pengetahuan
sebelum diberikan intervensi (pretest) didapatkan data terbanyak mengenai
pengetahuan remaja putri terkait Premenstrual Syndrome dengan tingkat
pengetahuan cukup sebanyak 46 (59,7%) dan di dapatkan jumlah paling sedikit
ialah pada tingkat kurang sebanyak 9 (11.7%). Untuk tingkat pengetahuan setelah
diberikan intervensi (posttest) didapatkan data terbanyak mengenai pengetahuan
remaja putri terkait Premenstrual Syndrome dengan tingkat pengetahuan Baik
sebanyak 64 (83,1%) dan di dapatkan jumlah paling sedikit ialah pada tingkat cukup
sebanyak 13 (16,9%). Berdasarkan analysis bivariat menunjukkan hasil statistik
menggunakan paired sampel test didapatkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000 atau
< 0,05 artinya dalam uji paired sampel t-test menyatakan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima yang dapat disimpulkan bahwa menunjukkan adanya pengaruh yang
bermakna terhadap perbedaan perlakuan yang diberikan.
Kesimpulan penelitian ini yaitu pendidikan kesehatan dengan media pop up
book memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan tentang
premenstrual syndrome pada remaja putri di SMP Negeri 6 Jember. Pendidikan
kesehatan dapat dijadikan sebagai media dalam meningkatkan pengetahuan
seseorang. Semakin sering pendidikan kesehatan diberikan serta diperoleh oleh
seseorang maka semakin luas informasi serta pengetahuan yang didapat atau
dimiliki individu khususnya remaja. | en_US |