Analisis Pengaruh Variasi Diameter Pipa Kapiler Pada Mesin Pendingin Kulkas Double Evaporator Rangkaian Paralel Refrigerant LPG (Liquefied Petroleum Gas)
Abstract
Penggunaan mesin pendingin di Indonesia semakin meningkat baik di
bidang Industri maupun rumah tangga. Peningkatan akan penjualan dan
penggunaan mesin pendingin ini dikarenakan mesin pendingin telah menjadi
kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu jenis dari mesin
pendingin yang sudah menjadi kebutuhan hampir di setiap rumah adalah kulkas.
Kulkas merupakan alat yang berfungsi untuk membekukan dan mengawetkan
makanan, minuman, buah-buahan, sayuran dan lain lain. Kulkas mempunyai
beberapa komponen utama yaitu kondensor, evaporator, alat ekspansi (pipa
kapiler), kompresor, dan refrigeran yang merupakan substansi kerja dalam system
refrigerasi yang berbentuk fluida.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dilakukan untuk
mengetahui berapa besar prestasi kerja mesin pendingin yaitu: nilai dampak
refrigerasi, kapasitas refrigerasi, pelepasan kalor, rasio pelepasan kalor, dan COP
(Koefesien Performa) pada mesin pendingin kulkas bila menvariasikan diameter
pipa kapiler dengan menggunakan double evaporator rangkaian paralel dan
refrigerant LPG (Liquefied Petroleum Gas).
Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa nilai COP paling baik terdapat
pada variasi diameter pipa kapiler 0,66 mm dengan nilai rata-rata sebesar 9,12. Hal
itu menunjukkan semakin kecil diameter pipa kapiler maka semakin besar nilai
COPnya, semakin besar nilai COP maka semakin besar pula prestasi kerja meisn
pendingin. Karena dampak refrigerasi yang besar serta kerja kompresi yang lebih
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]