Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar PPKN Siswa Kelas IV SDN Gununggangsir 1 Kabupaten Pasuruan
Abstract
Pembelajaran PPKn di SD penting untuk membentuk karakter siswa yang disiplin dan enggan melakukan hal yang tidak baik seperti mencontek, berkata tidak sopan, melalaikan kewajibannya sebagai siswa dengan tidak mengerjakan tugas, dan lain sebagainya. Materi PPKn seperti tolong menolong, toleransi, melaksanakan kewajiban sebelum mendapatkan hak, senang berbagi, bersosialisasi, dan lain sebagainya tidak hanya untuk dipahami saja tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, materi PPKn yang diajarkan oleh guru perlu didorong dengan kecerdasan emosional yang dimiliki siswa untuk mengaplikasikan apa yang telah dipelajari. Selain berperan dalam memotivasi diri untuk tidak putus asa dalam belajar, kecerdasan emosional membantu siswa untuk mengaplikasikan materi PPKn yang telah diajarkan oleh guru seperti memulai suatu hubungan, baik dengan siswa, guru, orang tua, tetangga, atau individu lain. Kecerdasan emosional juga berkaitan dengan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran PPKn yang diberikan guru, bagaimana perilakunya ketika guru menjelaskan materi, kemampuannya untuk mengikuti arahan guru, serta bekerja sama dengan teman kelas. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SDN Gununggangsir 1 Kabupaten Pasuruan, guru menjelaskan bahwa siswa cenderung pasif saat guru menjelaskan pelajaran. Siswa juga malu, kurang berani, dan takut untuk bertanya, menyampaikan pendapat, ataupun menjawab pertanyaan yang guru berikan mengenai pembelajaran yang telah disampaikan. Sikap siswa tersebut mempengaruhi hasil belajar PPKn masing-masing siswa. Berdasarkan hasil dokumentasi mengenai nilai PTS (Penilaian Tengah Semester) pada mata pelajaran PPKn semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021, diketahui bahwa dari 50 siswa terdapat 27 siswa (54%) memperoleh nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan 23 siswa (46%) memperoleh nilai di atas KKM. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kurang paham terhadap materi PPKn yang telah disampaikan oleh guru. Pemahaman siswa terhadap materi PPKn yang kurang dapat menjadi alasan pengaplikasian materi PPKn di kehidupan sehari-hari menjadi kurang maksimal. Sikap emosional yang dimiliki oleh siswa seperti belajar sebagai tanggung jawabnya sebagai siswa, berani, senang mengetahui hal baru dengan bertanya, berkomunikasi dengan guru, memiliki motivasi yang tinggi, dan lain sebagainya akan membantu siswa untuk berkesempatan memperoleh hasil belajar PPKn yang lebih baik dan memuaskan. Oleh karena itu, pembelajaran di kelas harusnya juga mengembangkan kecerdasan emosional siswa, tidak hanya intelektual saja. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan pada siswa kelas IV SDN Gununggangsir 1 Kabupaten Pasuruan, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar PPKn siswa yang berjudul “Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas IV SDN Gununggangsir 1 Kabupaten Pasuruan”. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu adakah hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar PPKn siswa kelas IV SDN Gununggangsir 1 Kabupaten Pasuruan? Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas IV SDN Gununggangsir 1 Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan metode penelitian kuantitatif. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 50 siswa kelas IV SDN Gununggangsir 1 Kabupaten Pasuruan dengan teknik pengambilan sampel yaitu sampel jenuh. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu wawancara, dokumentasi, angket, dan tes. Analisis data pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment dengan bantuan Microsoft Excel 2010. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil belajar PPKn siswa kelas IV SDN Gununggangsir 1 Kabupaten Pasuruan. Artinya, semakin tinggi kecerdasan emosional yang dimiliki siswa, maka hasil belajar PPKn yang akan diperoleh semakin baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara, dokumentasi, angket, tes, serta perolehan nilai rxy yaitu 0,807 yang lebih besar dari pada nilai rtabel yaitu 0,279 pada taraf signifikansi 5%. Nilai rxy yang lebih besar dari nilai rtabel menunjukkan bahwa ditolaknya H0 dan diterimanya H1. Besar kontribusi kecerdasan emosional terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas IV SDN Gununggangsir 1 Kabupaten Pasuruan yaitu 65% dan sisanya sebesar 35% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini. Berdasarkan hasil kesimpulan, terdapat saran yang ditemukan untuk guru kelas yaitu diharapkan guru ikut serta untuk memperhatikan kondisi emosional siswa, karena hasil belajar PPKn siswa berhubungan dengan kecerdasan emosional. Saran juga ditemukan untuk peneliti lain yaitu diharapkan peneliti lain dapat melanjutkan dan mengungkapkan faktor lain selain kecerdasan emosional apakah berhubungan dengan hasil belajar PPKn siswa. Peneliti lain juga dapat meneliti apakah kecerdasan emosional berhubungan dengan hasil belajar mata pelajaran lainnya.