Poskolonialisme dalam Novel Tanah Tabu Karya Anindita Siswanto Thayfdan pemanfaatannyasebagai AlternatifMateriPembelajaran Sastra di SMA
Abstract
Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan poskolonial. Data dalam penelitian ini berupa kutipan fenomena dalam bentukkata-kata, kalimat, atau wacana dalam novel Tanah Tabu karya Anindita Siswanto Thayfyang diidentifikasi sebagai bentuk relasi kekuasaan dan respons subaltern. Sumber datanya adalah naskah novel Tanah Tabu karya Anindita SiswantoThayf dan silabus SMA kelas XIkurikulum 2013 revisi 2018. Teknik pengumpul data menggunakan teknik dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan deskriptif analisis.Hasil penelitian ini menunjukkanbentuk relasi kekuasaan yang terkandung dalam novel Tanah Tabu karya Anindita Siswanto Thayf yaitu: pertama, relasi kekuasaanBelanda pada tahun 1946 yang melakukan politik dekolonisasi di Papua. Relasi kekuasaan Belanda dioperasionalkan melalui hegemoni dan negosiasi identitas;kedua, relasi kekuasaan korporasi direpresentasikan dalam novel Tanah Tabu karya Anindita Siswanto Thayf. Kekuasaan korporasi dioperasionalkan melalui proses hegemoni. Hegemoni tersebut meliputi hegemoni
ixsosial, hegemoni ekonomi dan hegemoni politik;ketiga, relasi kekuasaan Bangsa Indonesia direpresentasikan dalam novel Tanah Tabu karya Anindita SiswantoThayf. Hasil penelitian menunjukkan dominasi kekuasaan dioperasionalkan melalui institusi negara dan partai politik.Terdapat tiga responsperlawanansubalternterhadap relasi kekuasaan, yaitu: pertama, respons terhadap Belanda. Hasil penelitian menunjukkan dalam konteks perjumpaan antara Belanda dan pribumi Papua, hegemoni dan negosiasi identitas diterima subalternsebagai suatu hal yang wajar dan tanpa paksaan. Artinya, terjadi manipulasi terselubung olehBelanda terhadap pribumi Papua; kedua, respons subaltern terhadap hegemoni korporasi perusahaan emas. Relasi kekuasaan korporasi tersebut menjadi pertempuran antara idealisme kapitalis dan idealisme lokal Papua berdasarkan realitas yang tidak sesuai dengan ekspetasi;ketiga, responsmasyarakatsubaltern terhadap relasi kekuasaan bangsaIndonesia beruparespons terhadapinstitusi negara dan partai politik.Melaluipenelitian yang menunjukkan relasi kekuasaan dan responsmasyarakatsubaternPapua dalam novel Tanah Tabukarya Anindita Siswanto Thayf memiliki potensi untuk digunakan sebagai alternatif materi pembelajaran Sastra di SMA kelas XIpada materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kompetensi dasar 4.17pada kurikulum 2013 revisi 2018, yaitu mengonstruksi sebuah resensi dari buku kumpulan cerita pendek atau novel yang sudah dibaca.Saran yang diberikan adalah sebagai berikut.Pertama, dalam konteks pendidikan formal dan lingkup akademis, hasil penelitian novel Tanah Tabu karya Anindita Siswanto Thayf dapat menjadi rekomendasi penelitian selanjutnya dengan melakukan eksperimen di kelas. Peneliti atau guru menggunakan rancangan pembelajaran yang telah disusun. Lebih lanjut, dalam pendekatan poskolonial terhadap novel Tanah Tabu karya Anindita Siswanto Thayf dapat dikembangkan melalui konsep warisan kolonial, politik tubuh,dan konsep lainnya. Kedua, bagi pembaca melalui hasil penelitian inidapat dijadikan sebagai refleksi pemahaman kritis dalam menyikapi fenomena relasi kekuasaan dan realitas masyarakat Papua sehingga tidak semena-mena dalam memberikan opini terkait polemik di Papua