Show simple item record

dc.contributor.authorPRIANTO, Hendro
dc.date.accessioned2022-04-13T07:07:01Z
dc.date.available2022-04-13T07:07:01Z
dc.date.issued2022-02-02
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106373
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 13 April 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractPenelitian ini merupakan kajian sejarah lingkungan yang membahas tentang Konservasi Kawasan Taman Nasional Baluran 1980-2017. Tujuan skripsi ini untuk mengetahui kondisi sebelum berdirinya taman nasional hingga dilakukannya kegiatan HKAN di Kabupaten Situbondo. Metode yang digunakan adalah metode sejarah, yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sejarah lingkungan dapat meliputi kondisi ekologi, peranan petugas maupun masyarakat desa penyangga sehingga menggunakan pendekatan ekologi politik dan teori konservasi dari M.Wells sebagai acuan penulisan. Hasil penelitian menunjukkan Baluran sebelum tahun 1980 menjadi tempat terbaik bagi banteng dengan 40% wilayahnya adalah savana, setelah berdirinya taman nasional mengalami penurunan hingga tahun 2007 nyaris punah tersisa 15-20 individu, upaya yang dilakukan untuk melindungi banteng mengakibatkan kerbau liar dianggap sebagai hama dan dijaranginya dari ekosistem. Akibatnya ekosistem di savana terganggu ditambah dengan cepatnya invasif accasia nilotica. Diperparah dengan aktivitas masyarakat penyeser nener, pengembala’an liar, perburuan mengakibatkan masifnya kebakaran hutan. Tingginya ancaman terhadap lingkungan membuat Pemerintah Indonesia melakukan pemberdaya’an masyarakat sekitar, pemberdaya’an ada dua model yang mencerminkan dua periode besar Sejarah Indonesia yaitu Orde Baru dan Orde Reformasi, pemberdaya’an masyarakat masa Orde Baru menggunakan sistem top down tidak efektifnya capaian yang diinginkan yakni peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Seperti dengan bantuan kelompok budidaya perkutut, pengembangan tanaman mangga, dan pembuatan tungku silase. Hal ini menyebabkan pada Orde Reformasi merubah model botton up untuk pemberdaya’an yang mengalami penyesuian bantuan mesin, bantuan ternak, bantuan perontok padi dan jagung. 2017 diselenggarakannya HKAN di Baluran menunjukan keberhasilan pemulihan ekosistem, dengan demikian konservasi di Baluran mampu meningkatkan ekonomi masyarakat dan menumbuhkan kesadaran lingkungan.en_US
dc.description.sponsorshipProf. Drs. Nawiyanto, M.A., Ph.D. (Dosen Pembimbing I) Dra. Dewi Salindri, M.Si (Dosen Pembimbing II)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Budayaen_US
dc.subjectTaman Nasional Baluranen_US
dc.subjectKonservasien_US
dc.subjectPemberdaya’an Masyarakaten_US
dc.subjectLestarien_US
dc.subjectEkonomien_US
dc.titleKonservasi Kawasan Taman Nasional Baluran 1980-2017en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record