Pengaruh Intensitas Menonton Film Kartun Anak-anak Terhadap Perilaku Prososial Anak Usia 4-5 Tahun di PAUD Terpadu Al Furqan Jember Tahun Ajaran 2020/2021
Abstract
Pada usia prasekolah, anak berada dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan yang bersifat unik dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai
dengan tahapan usianya. Pada masa ini disebut juga dengan istilah masa keemasan
di mana stimulasi seluruh aspek perkembangan anak berperan penting untuk tugas
perkembangan selanjutnya. Salah satunya adalah aspek perkembangan yang
penting adalah perilaku sosial. Perilaku prososial merupakan salah satu komponen
yang sangat signfikan dalam mengembangkan keterampilan sosial. Perilaku
prososial adalah perilaku yang mencerminkan kepedulian atau perhatian dari
seorang individu ke orang lain.
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner awal, didapatkan bahwa sebagian
besar anak usia 4-5 tahun di PAUD Terpadu Al Furqan memiliki perilaku
prososial yang tinggi, serta sebagian anak yang memiliki perilaku prososial juga
sering melihat tayangan film kartun kategori anak-anak.
Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah ada pengaruh intensitas menonton film kartun anak-anak terhadap
perilaku prososial anak usia 4-5 tahun di PAUD Terpadu Al Furqan Jember tahun
ajaran 2020/2021? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intensitas menonton film kartun
anak-anak terhadap perilaku prososial anak usia 4-5 tahun di PAUD Terpadu Al
Furqan Jember tahun ajaran 2020/2021.
Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Terpadu Al Furqan Jember selama 3
minggu. Subjek penelitian ini adalah orangtua dan murid yang berusia 4-5 tahun
di PAUD Terpadu Al Furqan yang berjumlah 75 anak. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian penelitian kausal komparatif (ex post facto) dengan
menggunakan rumus independent sample t-test. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah metode kuesioner kepada orangtua peserta didik dan
metode dokumentasi.
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan
uji t (independent sample t-test), didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,627 yang
berarti lebih besar dari patokan 0,05. Maka sebagaimana dasar pengambilan
keputusan dalam uji independent sample t-test dapat disimpulkan bahwa H0
diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, tidak ada pengaruh intensitas
menonton film kartun terhadap perilaku prososial anak usia 4-5 tahun di PAUD
Terpadu Al Furqan Jember. Ada beberapa hal yang dapat menjelaskan hasil
penelitian ini yang menyatakan bahwa intensitas menonton film kartun anak-anak
tidak berperan signifikan dalam mempengaruhi perilaku prososial anak. Beberapa
faktor lain tampaknya lebih mempengaruhi perilaku prososial dibandingkan
dengan intensitas menonton film kartun anak-anak, seperti budaya dan sistem
pendidikan sekolah dalam mengembangkan perilaku prososial anak, karena
memang PAUD Terpadu Al Furqon memiliki program pembiasaan perilaku
prososial yang diistilahkan sebagai perilaku “beramal”. Selain itu, beberapa
kelemahan penelitian dapat mengurangi akurasi hasil, seperti alat dan teknik
pengumpulan data yang berupa pengisian kuesioner dan diisi oleh orangtua,
sehingga rentan terjadi subyektifitas jawaban orangtua.