PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
Abstract
Proses pembelajaran IPS Ekonomi di SMP Negeri 1 Panji Kabupaten
Situbondo masih dilaksanakan secara konvensional dengan menggunakan metode
ceramah dan pemberian tugas. Pembelajaran yang dilakukan mengakibatkan
penurunan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini diperkuat dengan hasil
wawancara dan observasi awala yang dilakukan peneliti di kelas IX-D SMP Negeri 1
Panji Kabupaten Situbondo. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kondisi
pembelajaran IPS Ekonomi pada saat ini masih diajarkan melalui pembelajaran yang
bersumber dari buku atau secara teoritik. Metode ceramah yang digunakan dalam
pembelajaran IPS Ekonomi selama ini menyebabkan siswa pasif hanya
mendengarkan guru menjelaskan saja dan benar-benar membosankan dan
kecenderungan ke arah terjadinya pembelajaran berdasakan guru, akibatnya siswa
hanya tergantung pada penyajian guru, guru menjadi pihak primer pembelajaran, dan
menurunnya perhatian siswa. Siswa tampak bosan mengikuti pelajaran di kelas,
mereka menganggap pembelajaran tersebut menjemukan. Hal ini terjadi karena siswa
jarang berkomunikasi dan berinteraksi, baik dengan sesama siswa maupun dengan
guru dan akibatnya kelas menjadi pasif. Di kelas IX-D juga ditemui banyak siswa
kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi, berbicara sendiri dengan teman
sebangku, kurang aktif bertanya, kurang aktif menjawab pertanyaan dari guru.
Tingkah laku siswa yang seperti ini adalah wujud rasa bosan mereka dalam
mengikuti pembelajaran di kelas tersebut. Keadaan ini berakibat pada buruknya hasil belajar kebanyakan siswa di kelas IX-D. Hal ini bisa dilihat dari hasil penilaian guru
pada tes yang pernah dilaksanakan, dari nilai ulangan yang diperlihatkan oleh guru
menunjukkan bahwa ada lebih dari 10 anak yang harus mengikuti remidi karena
nilainya tidak mampu memenuhi standar ketuntasan belajar yakni 75. Selain itu dari
observasi yang dilakukan peneliti, pada saat siswa menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru, jawaban yang terlontar bersifat text book. Jika diminta untuk
menjelaskan dengan kata-kata sendiri, siswa masih mengalami kesulitan.
Menurut Hanafiah dan Suhana (2009:52), “bahwa model pembelajaran Inside
Outside Circle adalah kegiatan dimana peserta didik saling membagi informasi pada
saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur.
Sedangkan menurut Lie (dalam Isjoni, 2009:77), “Inside Outside Circle (lingkaran
besar-lingakaran kecil) merupakan salah satu teknik dalam pembelajaran kooperatif
yang dapat digunakan dalam pembelajaran, dimana siswa saling berbagi informasi
dalam waktu yang bersamaan.” Inside Outside Circle (IOC) merupakan salah satu
tipe dalam model pembelajaran kooperatif. IOC dikembangkan oleh Spencer Kagan
dan bertujuan untuk memberikan kesempatan pada siswa agar saling berbagi
informasi pada saat yang bersamaan. Jadi Inside Outside Circle adalah bagian dari
pembelajaran kooperatif yang diharapkan akan membantu guru dalam meningkatkan
keaktifan siswa dalam belajar dan dapat mengelola kelas lebih efektif.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IX-D semester ganjil SMP
Negeri 1 Panji Kabupaten Situbondo tahun ajaran 2011/2012. Metode pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan angket.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode observasi, metode wawancara, metode tes dan metode
dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan
pembelajaran kooperatif model Inside Outside Circle (IOC) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai ulangan
harian siswa setelah pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kooperatif model
Inside Outside Circle (IOC). Pada siklus pertama, masih ada 9 siswa yang masih
mendapat nilai di bawah 75 yang ketuntasan klasikalnya hanya sebesar 71,87%.
Sedangkan pada siklus II, hanya ada 3 siswa yang masih belum mencapai ketuntasan
hasil belajar secara perorangan, berarti ketuntasan hasil belajar secara klasikal
sebesar 90,62% dan telah memenuhi standar ketuntasan hasil belajar. Oleh karena itu
penerapan pembelajaran kooperatif model Inside Outside Circle (IOC) dapat
digunakan sebagai alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab 4, maka dapat disimpulkan
bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model Inside Outside Circle (IOC) pada
mata pelajaran IPS Ekonomi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas IXD
SMP Negeri 1 Panji Kabupaten Situbondo semester ganjil tahun pelajaran
2011/2012. Hasil dari penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan
yaitu jika digunakan pembelajaran kooperatif model Inside Outside Circle (IOC)
pada mata pelajaran IPS Ekonomi pada kompetensi dasar Lembaga Keuangan Bukan
Bank kelas IX-D di SMP 1 Panji Kabupaten Situbondo semester ganjil tahun ajaran
2011/2012, maka aktivitas belajar siswa akan meningkat.