Tinjauan Sistematik: Pengaruh Paparan Herbisida Glifosat terhadap Prevalensi Rinitis Alergi dan Asma pada Petani
Abstract
Penggunaan pestisida diseluruh dunia mencapai 2 juta ton tiap tahunnya, dan terus mengalami peningkatan, tak terkecuali di Indonesia sebagai negara agrikultural. Salah satu pestisida yang paling terkenal sepanjang sejarah adalah glifosat, suatu bahan aktif herbisida non-selektif yang dipasarkan dengan merk roundup dan banyak merk lainnya. Penelitian in vivo dan in vitro membuktikan bahwa glifosat memiliki sifat imunotoksik dan dapat memicu hipersensitivitas akibat disfungsi sel imun lewat mekanisme stress oksidatif, gangguan endokrin, memicu peningkatan produksi sitokin dan berpotensi memiliki aktivitas AChE inhibitor. Saluran napas sebagai salah satu rute utama glifosat untuk memasuki tubuh berisiko mengalami hipersensitivitas akibat mekanisme diatas. Rinitis alergi dan asma merupakan penyakit hipersensitivitas saluran napas yang sering terjadi dan prevalensinya cederung lebih tiggi pada populasi petani. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan herbisida glifosat terhadap prevalensi rinitis alergi dan asma pada petani. Metode yang digunakan pada studi ini adalah tinjauan sistematik dalam bentuk meta-sintesis dengan disertai meta-analisis. Artikel penelitian yang ditinjau didapatkan dari pencarian menggunakan kata kunci sesuai PECO di 5 basis data dan juga dari bibliography searching. Artikel kemudian diseleksi sesuai alur prisma flow diagram, yaitu dengan dibuang duplikasinya, diseleksi dengan kriteria inklusi dan eksklusi, serta dilakukan penilaian kritis dengan New Castle Ottawa Quality Assesment Scale. Artikel memenuhi kriteria seleksi kemudian diekstraksi datanya untuk dianalisis lebih lanjut. Dari total 798 artikel hasil pencarian di basis data dan 46 artikel dari bibliography seacrhing didapatkan 14 artikel yang sesuai dengan seluruh kriteria seleksi. Dari 14 artikel tersebut, seluruhnya akan ditinjau dalam bentuk metasintesis, semenatara 10 artikel diantaranya yang datanya lengkap akan dimasukkan dalam meta-analisis. Dari 5 artikel yang membahas hubungan paparan herbisida glifosat dengan prevalensi rinitis alergi, seluruhnya menunjukkan hubungan yang positif dengan 2 diantaranya signifikan. Sedangkan dari 10 artikel yang membahas hubungan paparan herbisida glifosat dengan asma, 2 diantaranya menunjukkan hubungan positif signifikan 6 diantarannya menunjukkan hubungan positif tetapi tidak signifikan, dan 2 lainnya menunjukkan hubungan negatif. Berdasarkan hasil meta-analisis, paparan herbisida glifosat memiliki asosiasi positif yang signifikan dengan prevalensi rinitis alergi dan asma. Analisis data gabungan menunjukkan kemungkinan terjadinya rinitis alergi dan asma 70% dan 28% lebih tinggi pada kelompok terpapar dibanding kelompok tidak terpapar. Faktor lain yang mempengaruhi diantaranya adalah usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, BMI, riwayat paparan pestisida dosis tinggi, riwayat tumbuh didaerah pertanian dan fenomena healthy worker efect terutama pada penelitian dengan asma yang ditentukan berdasarkan riwayat diagnosis asma oleh dokter.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]