Makna Berkah pada Komunitas Pondok Pesantren Nurul Qarnain Kabupaten Jember
Abstract
Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan pertama di tanah air dengan 
model asrama yang didatangi oleh semua lapisan masyarakat, khususnya 
masyarakat lapisan bawah dan rakyat jelata, berbeda dengan pendidikan dalam 
Hindu-Budha yang hanya didatangi anak-anak golongan aristokrat. Model 
pendidikan yang berasrama ini berorientasi pada pendidikan agama yang mampu 
membangun rasa satu keluarga dan satu guru di kalangan para cantrik atau santri. 
Perasaan satu ini tetap lestari meskipun mereka telah meninggalkan pesantren atau 
perguron (Roqib: 2007). 
Istilah berkah tidak lagi menjadi tabu di kalangan lingkungan pesantren, 
karena mereka santri dididik dan diajari oleh ustaz serta para guru terutama kiai 
untuk mempercayai hal gaib, salah satunya adalah berkah. Banyak sekali statemen 
yang dikatakan oleh para alumni biasanya, “mondok harus rajin, taat sama ustaz 
dan kiai, biar memperoleh berkah nanti saat kalian pulang ke masyarakat”. Ada 
juga jargon yang sering terpampang di beberapa pondok pesantren, “Mondok 
entara ngaji ben ngabdih” yang dalam terjemah bahasa Indonesia “Mondok itu 
pergi untuk mengaji dan mengabdi”. Hal itu tak lain karena masyarakat di 
lingkungan pesantren mempercayai adanya hal gaib yang berupa berkah. 
Pada penelitian ini dijelaskan lebih mendalam mengenai pemahaman 
masyarakat Pesantren tentang makna berkah. Seting sosial dipilih Pesantren Nurul 
Qarnain yang bertempat di daerah jember bagian selatan dikarnakan tempatnya 
yang terjangkau juga penulis beranggapan bahwa kepekatan kepercayaan akan 
adanya berkah dalam setiap peraktik keseharian para santrinya masih sangat 
kental.
Metode penggalian data berupa wawancara secara medalam agar dihasilkan 
informasi dan narasi tentang pemahaman akan makna berkah menurut pada 
komunitas pesantren. Wawancara dilakukan dengan pendekatan secara emosional antara peneliti dan informan sehingga terbangun kedekatan dan dapa 
menghasilkan informasi yang valid untuk bisa menjawab rumusan masalah dalam 
penelitian ini. Metode keansahan data yang dilakukan dengan metode triagulasi 
data untuk memastikan kebenaran data yang didapat dan menghasilkan sebuah 
pembahasan yang merinci. Hasil dari kesimpulan penelitian yang telah penulis 
lakukan ini Berdasarkan paparan data dan pembahasan dalam skripsi ini, tentang 
makna berkah pada komunitas pesantren (studi di Pondok Pesantren Nurul 
Qarnain Sukowono Jember), dapat disimpulkan sebagai berikut: Makna berkah 
pada komunitas pesantren ada dua (2), yaitu makna ziyadatul khair (bertambahnya 
kebaikan) dan khairun fi khairin (kebaikan di dalam kebaikan). Kedua makna ini, 
baik dengan makna ziyadatul khair atau pun khairun fi khairin merupakan wasilah 
(perantara) untuk kebaikan yang hakiki, yaitu mendekatkan diri kepada Allah 
(taqarrub ila Allah).
