dc.description.abstract | Pengaruh Model Gi-Gi (Group Investigation-Guided Inquiry) pada Materi Pencemaran Lingkungan terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP; Dety Dwi Pratiwi, 170210104084; 2021; 51 halaman; Jurusan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang fenomena-fenomena alam, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya melalui proses pengamatan. Permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran IPA saat ini yaitu rendahnya kualitas pembelajaran, dimana siswa kurang diberi kesempatan dalam menemukan konsep IPA. Dalam proses pembelajaran tidak berpusat pada siswa (Student Center Learning) melainkan pembelajaran berpusat pada guru (Teacher Center Learning). Sehingga tidak menekankan pada aspek proses yang menyebabkan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa kurang maksimal. Salah satu konsep materi pada pembelajaran IPA di SMP yang sulit dipahami yaitu materi pencemaran lingkungan, karena berhubungan erat dengan kehidupan dan lingkungan siswa. Solusi untuk mengatasinya yaitu dengan mengubah pendekatan yang pembelajaran berpusat pada guru ke pembelajaran yang berpusat pada siswa. Salah satu model pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah model GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry) yang memungkinkan dapat mengembangkan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengkaji pengaruh model GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry) terhadap hasil belajar siswa di SMP, (2) Mengkaji pengaruh model GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry) terhadap keterampilan proses sains siswa di SMP.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen dan menggunakan post-test only control group design. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 11 Banyuwangi pada semester genap tahun ajaran 2020/2021. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling area yaitu dipilih berdasarkan pertimbangan guru di MTs Negeri 11 Banyuwangi. Pembelajaran dilaksanakan secara luring dengan ketentuan mengikuti pembelajaran di sekolah secara bergantian sesuai dengan nomer urut absen ganjil dan genap. Siswa dengan nomer urut ganjil dijadikan sebagai kelas eksperimen dan siswa dengan nomer urut genap dijadikan sebagai kelas kontrol. Teknik instrument pengumpulan data utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes. Sedangkan teknik instrumen pendukung antara lain observasi, dokumentasi, dan wawancara. Kemudian teknik analisis data yang digunakan yaitu uji Independent Sample T-Test dan uji Mann-Whitney U Test dengan bantuan software SPSS 24.
Hasil penelitian pada hipotesis yang pertama hasil belajar dalam ranah kognitif menggunakan uji Independent Sample T-Test diperoleh nilai Sig. (2-tailed) pada jalur Equal variances assumed sebesar 0.001 atau Sig. ≤ 0 sehingga H_0 ditolak dan H_1 diterima. Sedangkan untuk hasil belajar ranah keterampilan menggunakan uji Mann-Whitney U Test diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.038 lebih kecil dari 0.05 atau (Sig. 2-tailed < 0.05) sehingga H_0 ditolak dan H_1 diterima dapat dikatakan bilai rata-rata pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan. Oleh karena itu, pembelajaran menggunakan model GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa di SMP. Selanjutnya menguji hipotesis kedua yaitu keterampilan proses sains siswa menggunakan uji Independent Sample T-Test diperoleh nilai nilai Sig. (2-tailed) pada jalur Equal variances assumed sebesar 0.018 atau Sig. ≤ 0.05 dapat dikatakan pada kelas eksperimen dan kelas kelas kontrol terdapat perbedaan, sehingga H_0 ditolak dan H_1 diterima. Oleh karena itu, pembelajaran model GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry) berpengaruh signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa di SMP.
Bedasarkan analisis data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Model GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa di SMP, (2) Model GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry) berpengaruh signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa di SMP. | en_US |