Show simple item record

dc.contributor.authorRISTA IRMATALIA S.S
dc.date.accessioned2013-12-19T07:40:16Z
dc.date.available2013-12-19T07:40:16Z
dc.date.issued2013-12-19
dc.identifier.nimNIM050210192079
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10551
dc.description.abstractFisika merupakan cabang dari ilmu pengetahuan (IPA) atau sains dan merupakan ilmu yang lahir dan berkembang melalui langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan serta penemuan teori konsep. Pembelajaran fisika bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan proses untuk memperoleh konsep-konsep fisika dalam menumbuhkan nilai dan sikap ilmiah siswa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya di bidang studi fisika. Berdasarkan data hasil observasi proses pembelajaran fisika di kelas VII E SMPN 2 Genteng pada tanggal 12 agustus 2010 dan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dibawah Standar Ketuntasan Minimal (SKM) dengan nilai ≥60. Berdasarkan hasil observasi awal kelas VII E dari 36 siswa, sebanyak 13 siswa (36,11%) dinyatakan tuntas belajar dan mendapatkan nilai ≥60 dan 23 siswa (63,88%) dinyatakan tidak tuntas dan mendapatkan nilai ≤60. Selain hasil belajar yang rendah, aktivitas belajar siswa juga rendah. Berdasarkan data hasil observasi, 69,4 % siswa yang aktif memperhatikan penjelasan guru; 77,7% siswa yang aktif mencatat; 13,9% siswa yang aktif bertanya; 55,5 % siswa aktif melakukan percobaan dalam berkelompok dan 69,4% siswa aktif diskusi. Model pembelajaran inquiry training merupakan salah satu dari beberapa macam model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran fisika. Model pembelajaran inquiry training terdiri atas empat tahap pembelajaran yaitu : 1) Menghadapkan masalah; 2) Mencari dan mengkaji data; 3) Eksperimentasi dan Mengkaji data dan; 4) Membuat kesimpulan. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : (1) Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar fisika dengan model pembelajaran inquiry training pada siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Genteng? (2) Bagaimanakah peningkatan ketuntasan hasil belajar fisika dengan model pembelajaran inquiry training pada siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Genteng? Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), tempat penelitian dilaksanakan di SMPN 2 Genteng. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII E yang didasarkan pada permasalahan proses belajar mengajar yang terjadi, yaitu rendahnya aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu mendeskripsikan secara kualitatif maupun kuantitatif data: (1) hasil penelitian; (2) aktivitas belajar untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa antara pembelajaran pada Siklus I, Siklus II dan Siklus III; (3) ketuntasan hasil belajar untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa antara pembelajaran pada Siklus I, Siklus II dan Siklus III. Berdasarkan analisis data yang menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan pada pra-siklus 28,69%, sedangkan aktivitas belajar siswa sesudah dilaksanakan tindakan pada Siklus I telah mengalami peningkatan yaitu ditunjukkan dengan besarnya persentase secara klasikal aktivitas belajar siswa mencapai 58,33%, pada Siklus II aktivitas belajar telah mengalami peningkatan mencapai 75,53%, dan pada siklus III mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan besarnya persentase secara klasikal aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 83,15% yang termasuk pada kriteria aktivitas siswa sangat aktif. Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada Siklus I, Siklus II dan Siklus III secara keseluruhan dapat dikatakan telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum adanya tindakan. Persentase ketuntasan hasil belajar pada pada pra-siklus diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 36,11%, pada siklus I diperoleh ketuntasan secara klasikal sebesar 63,88%, pada siklus II diperoleh ketuntasan secara klasikal sebesar 80,56% dan pada siklus III diperoleh sebesar 91,66% ketuntasan secara klasikal. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) model pembelajaran inquiry training dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan wujud zat kelas VII E di SMP Negeri 2 Genteng dengan persentase secara klasikal mencapai 83,15% dengan kategori sangat aktif, (2) model pembelajaran inquiry training dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan wujud zat kelas VII E di SMP Negeri 2 Genteng dengan persentase secara klasikal mencapai 91,66%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries050210192079;
dc.subjectKETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA, NQUIRY TRAININGen_US
dc.titlePENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 GENTENGen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record