dc.description.abstract | Empowerment perawat di rumah sakit akan memberikan
dampak positif terhadap kepuasan kerja, kepuasan pasien, dan
organisasi, namun masih banyak dijumpai rumah sakit kurang
dalam melakukan empowerment kepada karyawannya.
Pengembangan sumber daya manusia, khususnya perawat
terus dilakukan dengan memberikan kesempatan perawat
untuk mengikuti pendidikan berkelanjutan, pelatihan, seminar
dan workshop dalam rangka meningkatkan pengetahuan,
kompetensi dan ketrampilan. Sebagian besar ruang rawat inap
menggunakan MAKP model tim dan setiap ruangan terdiri
dari 2-3 tim. MAKP model tim akan memberikan kesempatan
kepada ketua tim untuk bertanggung jawab terhadap asuhan
keperawatan yang diberikan kepada klien, sehingga anggota
tim merasa berkontribusi dan diberdayakan. Di sisi lain dengan
rasa tanggung jawab yang diberikan kepada perawat dapat
memicu perasaan lelah sehingga mempengaruhi kepuasan
kerja perawat. Pengembangan model empowerment pada
perawat terhadap burnout syndrome dan quality of nursing work
life belum dapat dijelaskan. | en_US |