• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Books
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER SCIENTIFIC PUBLICATION (Publikasi Ilmiah)
    • LSP-Books
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Agisoft PhotoScan (Klasifikasi Citra Indeks Vegetasi)

    Thumbnail
    View/Open
    FTP_BOOK_Agisoft PhotoScan (Klasifikasi Citra Indeks Vegetasi)_BAYU TW.pdf (1.908Mb)
    FTP_BOOK_Agisoft PhotoScan (Klasifikasi Citra Indeks Vegetasi)_BAYU TW.pdf (1.908Mb)
    Date
    2019-08-02
    Author
    PUTRA, Bayu Taruna Widjaja
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Photoscan Agisoft merupakan solusi pemodelan 3d berbasis gambar yang bertujuan untuk menciptakan gambar 3d dengan kualitas profesional dari gambar diam. Secara umum, tujuan akhir dari pemrosesan citra dengan PhotoScan adalah untuk membuat citra 3D, orthomosaic, dan DEM. Prosedur pemrosesan terdiri dari 4 tahapan utama. a. Tahap pertama adalah penyelarasan kamera. Di tahap ini, PhotoScan mencari titik-titik umum yang terdapat pada foto dan mencocokkannya serta menemukan posisi kamera dari setiap gambar. Selain itu Photoscan akan menyaring parameter kalibrasi kamera. Hasil dari proses tersebut akan membentuk tiitktitik yang jarang (sparse point cloud) dan letak kamera saat pengambilan citra. Sparse point cloud merepresentasikan hasil dari penyelarasan citra dan tidak akan digunakan secara langsung dalam proses selanjutnya. Namun sparse point cloud dapat diekspor untuk penggunaan lebih lanjut dalam program eksternal. Sebagai contoh, model sparse point cloud dapat digunakan dalam editor 3D sebagai referensi. Sebaliknya, letak kamera diperlukan untuk rekonstruksi permukaan 3D lebih lanjut pada PhotoScan. b. Tahap kedua, adalah menghasilkan titik padat (dense point cloud) yang dibangun oleh PhotoScan berdasarkan perkiraan letak kamera dan gambar itu sendiri. Dense Point Cloud dapat diedit dan diklasifikasikan sebelum di ekspor atau diolah di tahap selanjutnya. c. Tahap ke tiga, yaitu menghasilkan permukaan seperti Mesh dan/atau DEM. Model mesh polygonal 3D mewakili permukaan objek berdasarkan dense atau sparse point cloud. Jenis representasi permukaan ini tidak selalu diperlukan, sehingga pengguna mungkin melewatkan langkah menghasilkan model mesh. Digital Elevation Model (DEM) dapat dibuat dalam proyeksi Geografis, planar, dan silinder tergantung dari keinginan pengguna. Jika dense point cloud telah diklasifikasi di tahap sebelumnya, hal tersebut memungkinkan pengguna untuk menggunakan kelas titik tertentu untuk menghasilkan DEM. d. Setelah permukaan terekonstruksi, selanjutnya permukaan tersebut dapat diberikan tekstur (relevan hanya untuk mesh model) atau dapat menghasilkan Orthomosaic. Orthomosaic diproyeksi pada permukaan/surface berdasarkan pada pilihan pengguna seperti DEM atau model Mesh (jika DEM atau model Mesh telah dihasilkan pada project).
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/105112
    Collections
    • LSP-Books [922]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository