OPTIMASI KOMPOSISI PROPILEN GLIKOL DAN GLISERIN SEBAGAI PENINGKAT PENETRASI DALAM SEDIAAN GEL PIROKSIKAM MENGGUNAKAN SIMPLEX LATTICE DESIGN
Abstract
Piroksikam merupakan salah satu NSAID (non steroid anti inflamatory drug)
dengan struktur oksikam. Obat ini telah banyak digunakan dalam pengobatan
rheumatoid arthritis, ostheoarthritis, dan gangguan inflamasi lainnya. Penggunaan
piroksikam secara topikal pada sediaan semipadat umumnya dibuat dengan kadar
0,5% dan 1%, digunakan tiga hingga empat kali sehari. Sediaan semipadat
piroksikam dapat berupa gel, krim, atau salep. Pada penelitian ini bentuk sediaan
topikal yang dipilih adalah gel karena obat yang dilepaskan lebih tinggi daripada
sediaan topikal yang lain seperti krim atau salep. Salah satu komponen penting dalam
sediaan gel adalah basis gel. Basis gel yang baik adalah bersifat inert, tidak bereaksi
dengan komponen lain dalam formula, basis yang tidak terikat terlalu kuat dengan
obat karena obat harus lepas dari basis sebelum menembus kulit. Bahan yang dipakai
sebagai basis gel dalam penelitian ini adalah karbopol. Zat tambahan lain yang biasa
digunakan pada sediaan topikal yaitu zat peningkat penetrasi. Zat peningkat penetrasi
merupakan zat yang dapat berpartisi ke dalam dan berinteraksi dengan kulit untuk
menurunkan barrier kulit sehingga dapat meningkatkan jumlah zat yang terpenetrasi.
Zat peningkat penetrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah propilen glikol
dan gliserin. Propilen glikol dan gliserin dipilih sebagai zat peningkat penetrasi pada
penelitian ini karena kedua bahan tersebut memiliki kemiripan struktur dan kedua
bahan tersebut termasuk dalam kelompok kosolven.
Metode optimasi yang digunakan adalah simplex lattice design dengan 3
formula. Berat gel tiap formula 150 g. Respon yang ingin diteliti adalah viskositas,
pH dan fluks. Respon diteliti menggunakan simplex lattice design untuk mendapatkan
formula yang optimum. Pada penelitian ini kriteria formula optimum yang diinginkan
yaitu viskositas antara 50-300 dPa.s, pH antara 6-8, dan fluks antara 0,41-0,7843
µg/cm
2
.menit.
viii
Hasil respon viskositas menunjukkan bahwa F2>F1>F3 masing-masing 250 ±
0% > 246,7 ± 1,17% > 241,7 ± 1,19%. Hasil respon pH menunjukkan bahwa
F3>F2>F1 masing-masing 7,59 ± 0,33% > 7,52 ± 0,35% > 7,45 ± 1,01%. Hasil
respon fluks obat menunjukkan bahwa F3>F1 >F2 masing-masing ±
> 0,2343 ± > 0,1021 ± 6,37 %.
Formula optimum tidak dapat ditentukan dengan menggambar area optimum
dari respon yang memenuhi kriteria yang diinginkan karena penelitian ini hanya
menggunakan 2 komponen dari variabel bebasnya yaitu propilen glikol dan gliserin.
Komposisi optimum yang diperoleh propilen glikol yang dapat memberikan respon
optimum mulai dari 5,796 g sampai 10,898 g sedangkan jumlah gliserin yang dapat
memberikan respon optimum mulai dari 4,102 g sampai 9,204 g dalam setiap 150 g.
ix