PENERAPAN MANAJEMEN, EFISIENSI DAN KINERJA ALAT BERAT TERHADAP ANALISA BIAYA PENGECORAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN GOLDEN MARKET
Abstract
Pada proses pelaksanaan proyek kontruksi terdapat banyak aktivitas, salah
satuya adalah pekerjaan pengecoran beton cair. Salah satu upaya guna mempercepat
dan memperlancar suatu proses konstruksi maka kehadiran suatu alat pendukung
sangat diperlukan sekali. Untuk saat ini, terdapat tiga sumberdaya yang digunakan
dalam tahap pengecoran, yaitu Batching Plant, Truk Mixer dan Concrete Pump.
Ketiga sumberdaya pekerjaan pengecoran ini saling mempengaruhi, sehingga perlu
adanya manajemen pelaksanaan dan pengelolaan yang dapat mengatur kinerja ketiga
sumberdaya tersebut.
Dari hasil pengamatan lapangan diperoleh banyak faktor yang mempengaruhi
perbedaan harga yang terjadi antara lain kesalahan manusia (Human Error), lokasi
proyek, arus lalu lintas, pola pengecoran serta volume beton yang dipesan.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengelolaan alat berat secara teoritis
dapat menekan biaya pengecoran beton per meter kubik rata – rata sebesar Rp
21.716.05 (4,58%) dibandingkan dengan pemakaian alat eksisting.
Pada kondisi eksisting peningkatan volume pengecoran beton menyebabkan
penurunan biaya pengecoran per meter kubik dengan persamaan Y = 4578,3x2–
39050x + 562424, R2 = 0,97.
Dengan hasil pengelolaan alat berat secara teoritis juga menunjukan
peningkatan volume pengecoran beton menyebabkan penurunan biaya pengecoran
per meter kubik dengan persamaan regresi Y = 308,13x2 – 6787,2x + 516430, R2 =
0,6
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4149]