dc.description.abstract | Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang berorientasi
pada kerangka kerja teoritik konstruktivisme.
Problem Based Learning
mengharuskan siswa melaksanakan penyelidikan sebenarnya untuk mencari jawaban
sebenarnya dari permasalahan nyata yang diberikan. Mereka harus menganalisis dan
mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis dan membuat prediksi,
mengumpulkan dan menganalisis informasi, melakukan eksperiman (jika sesuai),
menyimpulkan, dan menggambarkan kesimpulan. Berdasarkan wawancara yang
dilakukan dengan guru mata pelajaran biologi di SMA Negeri Rambipuji Jember,
siswa di SMA Negeri Rambipuji Jember motivasi belajarnya masih rendah. Hasil
belajar biologi siswa terkadang tidak begitu memuaskan bahkan ada yang
mengecewakan. Diharapkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
Problem
Based Learning
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa di SMA Negeri
Rambipuji Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi ekperimental dimana strategi l
pembelajaran Problem Based Learning diterapkan pada kelas XI IPA 3 sebagai kelas
eksperimen dan strategi pembelajaran secara konvensional diterapkan di kelas XI IPA
1 sebagai kelas kontrol. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Kovarians
(ANAKOVA).
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan strategi
pembelajaran
Problem Based Learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa, semester Genap 2011/2012. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat
diketahui dari hasil angket motivasi ARCS.
Dari hasil analisis statistik ANAKOVA dapat diketahui bahwa strategi
pembelajaran Problem Based Learning memberikan pengaruh yang sangat signifikan
terhadap motivasi belajar siswa dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (P < 0,05)
dengan selisih rerata peningkatan motivasi sebesar 9,92 untuk kelas eksperimen dan
2,66 untuk kelas kontrol.
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari aspek kognitif dan afektif
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Aspek kognitif dinilai dengan
menggunakan rerata nilai Pre-Test dan Post-Test. Pada kelas eksperimen diperoleh
rerata nilai sebesar 80,35, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh rerata sebesar
72,05 dengan taraf signifikasi sebesar 0,000 (P < 0,05). Selain dilihat dari hasil
posttest
yang
diperoleh, jika dibandingkan antara nilai pre-test dan post-test ternyata
keduanya menunjukkan selisih yang nyata diantara kelas eksperimen dan kelas
kontrol, yaitu sebesar 35,42 untuk kelas eksperimen dan sebesar 26,92 untuk kelas
kontrol.
Aspek afektif dinilai selama pembelajaran berlangsung. Aspek afektif yang
dinilai yaitu karakter dan keterampilan sosial. Rerata penilaian karakter pada kelas
eksperimen yaitu sebesar 80,05, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 68,80. Rerata
penilaian keterampilan sosial pada kelas eksperimen sebesar 78,69, sedangkan pada
kelas kontrol sebesar 66,59 dengan taraf signifikasi sebesar 0,000 (P < 0,05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran
Problem Based Learning di SMA Negeri Rambipuji Jember dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa. | en_US |