Hubungan Karies Dengan Kualitas Hidup Pada Anak Prasekolah Di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
Abstract
Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak yang banyak terjadi di Indonesia termasuk di Kecamatan Sumbersari. Kecamatan Sumbersari merupakan wilayah yang memiliki persentase kasus karies yang tergolong sangat tinggi. Proses terjadinya karies pada gigi anak dapat berlangsung selama 6-24 bulan sehingga anak pada umur 3-5 tahun rentan terkena karies karena pengaruh sisa makanan ataupun minuman, dan pada anak usia 3-5 tahun masih memerlukan bantuan orang lain dalam membersihkan rongga mulut. Karies dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat berpengaruh terhadap kesehatan umum. Kesehatan merupakan merupakan ukuran hasil yang penting dalam kualitas hidup. Guna mengetahui hubungan karies dengan kualitas hidup di Kecamatan Sumbersari, maka dilakukan penelitian tentang hubungan karies dengan kualitas hidup pada anak prasekolah di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik. Penelitian ini menggunakan formulir pemeriksaan gigi ICDAS pada anak prasekolah dan kuesioner ECOHIS yang diisi oleh ibu dari anak prasekolah. Penelitian tentang hubungan karies dengan kualitas hidup di Kecamatan Sumbersari dilakukan pada bulan Februari 2020 – Maret 2020. Populasi penelitian yang diambil berdasarkan metode cluster random sampling dan diambil 5 dari 7 kelurahan di Kelurahan Antirogo, Kelurahan Sumbersari, Kelurahan Kebonsari, Kelurahan Karangrejo dan Kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Subjek penelitian dipilih menggunakan metode purposive sampling yaitu anak yang berumur 3-5 tahun dan ibunya yang tinggal di Kecamatan Sumbersari sebanyak 97 orang.
ix
Pemeriksaan karies gigi berdasarkan ICDAS memiliki 7 kode dan pemeriksaan kualitas hidup berdasarkan ECOHIS memiliki 6 domain. Hasil penelitian yang ditemukan pada kasus karies gigi dengan kode 0 (42,5%), kode 1 (12,3%), kode 2 (7,6%), kode 3 (10%), kode 4 (8,7%), kode 5 (8%), dan kode 6 (10,9). Hasil pemeriksaan kualitas hidup yang ditemukan pada domain gejala pada anak dengan kasus anak merasa sakit pada gigi (59,79%), domain fungsi pada anak dengan kasus kesulitan meminum minuman hangat/dingin (45,36%) kasus kesulitan makan-makanan beberapa jenis tertentu (50,51%), kasus kesulitan berbicara (21,66%), kasus tidak datang sekolah (30,92%), domain psikologis anak pada kasus kesulitan tidur (45,36%), kasus lekas marah/frustasi (35,05%), domain citra diri anak pada kasus menolak tersenyum/tertawa (18,55%), kasus menolak berbicara (14,43%), domain keadaan orang tua pada kasus merasa kesal (35,05%), kasus merasa bersalah (51,54%), kasus mengambil cuti dari pekerjaan (7,21%), domain fungsi orangtua dengan kasus berdampak pada keuangan (90,73%).
Data hasil penelitian dengan menggunakan uji hubungan yaitu Pearson Test menunnjukkan nilai signifikansi kurang dari 0,05 dan derajat hubungan 0,941 yang dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara karies dengan kualitas hidup.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]