dc.description.abstract | Komunikasi merupakan kegiatan pertukaran ide, gagasan, atau informasi yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan melalui lambang verbal dan non verbal. Proses komunikasi dapat berlangsung ketika komunikator menyampaikan pesannya kepada komunikan. Salah satu bentuk komunikasi adalah dengan menggunakan bahasa lisan. Bahasa lisan dalam konteks komunikasi berwujud tuturan-tuturan. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, terjadi peristiwa tutur antara guru dan siswa. Dalam hal tersebut, guru sebagai penutur bertugas menyampaikan informasi dengan tujuan membimbing, mengajar, dan mendidik siswa di kelas melalui bahasa lisan. Setiap tuturan yang dituturkan oleh penutur mengandung sebuah maksud tertentu. Salah satu tindak tutur yang potensial terjadi di kelas yaitu tindak tutur direktif. Penggunaan tindak tutur direktif guru bertujuan untuk mengubah perilaku berkarakter dan mendidik siswa tunarungu yang ditandai dalam bentuk permintaan, pertanyaan, perintah, larangan, pemberian izin, dan nasihat. Penelitian ini mendeskripsikan (1) wujud tindak tutur direktif guru kepada siswa tunarungu bermodus membentuk perilaku berakarakter di SMPLB Negeri Bondowoso; (2) strategi tindak tutur direktif guru kepada siswa tunarungu bermodus membentuk perilaku berakarakter di SMPLB Negeri Bondowoso; (3) perlokusi sikap siswa tunarungu terhadap tuturan guru bermodus membentuk perilaku berkarakter di SMPLB Negeri Bondowoso.
Rancangan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif pragmatik. Data dalam penelitian ini berupa segmen tutur dan konteks tuturan yang mengindikasikan tindak tutur direktif guru yang isinya mengubah perilaku berkarakter dan mendidik siswa tunarungu. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan guru kepada siswa tunarungu dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi yang meliputi teknik simak catat dan teknik rekam.
x
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud tindak tutur direktif guru siswa tunarungu bermodus mengubah perilaku berakarakter di SMPLB Negeri Bondowoso, yaitu: (1) tindak tutur direktif membentuk perilaku berkarakter disiplin menggunakan “larangan”, (2) tindak tutur direktif membentuk perilaku berkarakter toleransi menggunakan “nasihat”, (3) tindak tutur direktif membentuk perilaku berkarakter mandiri menggunakan “perintah”, (4) tindak tutur direktif membentuk perilaku berkarakter jujur menggunakan “pertanyaan”, (5) tindak tutur direktif membentuk perilaku berkarakter religius menggunakan “permintaan”, dan (6) tindak tutur direktif membentuk perilaku berkarakter percaya diri menggunakan “pemberian izin”. Strategi tindak tutur direktif guru kepada siswa tunarungu bermodus membentuk perilaku berakarakter di SMPLB Negeri Bondowoso, yaitu: (1) strategi tindak tutur langsung harfiah, dan (2) strategi tindak tutur tidak langsung harfiah. Perlokusi sikap siswa tunarungu terhadap tuturan guru bermodus membentuk perilaku berkarakter di SMPLB Negeri Bondowoso, yaitu: (1) merespon dengan tindakan positif, dan (2) merespon dengan tindakan negatif
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diajukan saran: (1) bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini disarankan sebagai bahan diskusi pada mata kuliah pragmatik dengan materi tindak tutur direktif, (2) bagi guru SMPLB, disarankan membaca hasil penelitian ini sebagai bahan untuk mendapatkan wawasan lebih luas terkait dengan tindak tutur direktif yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran siswa tunarungu., (3) bagi peneliti selanjutnya yang sebidang ilmu, disarankan dapat dijadikan referensi dan dikembangkan untuk melakukan penelitian lain yang sejenis dengan bahasan yang lebih luas dan mendalam pada aspek-aspek penelitian tindak tutur dengan beberapa objek penelitian. | en_US |