dc.description.abstract | Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru kelas VB di SDN Ajung 01
Jember pada hari Selasa tanggal 9 Januari 2018, didapatkan beberapa pemasalahan
yang dihadapi dalam proses pembelajaran yaitu pelaksanaan pembelajaran IPS masih
kurang bervariatif dan kurang berpusat pada siswa (student centered). Guru masih
menggunakan buku paket saat pembelajaran. Meskipun sudah dilakukan diskusi saat
pembelajaran, namun hasil belajar siswa masih rendah. Observasi yang dilakukan
dengan mengamati proses pembelajaran dalam kelas menunjukkan bahwa guru masih
belum maksimal dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pembelajaran yang
dilakukan oleh guru di kelas masih teacher centered ditandai dengan pembelajaran
yang cenderung memberikan porsi guru aktif dan siswa lebih pasif, guru menjelaskan
siswa mendengarkan. Berdasarkan hasil ujian tengah semester (UTS) mata pelajaran
IPS siswa kelas VB SDN Ajung 01 Jember diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar
66,88 dapat dikategorikan (Cukup) dengan rincian 11 siswa menenuhi kriteria standar
kompetensi dengan nilai ≥ 70 dan 25 siswa lainnya tidak tuntas dengan nilai ≤ 70
(tersaji pada lampiran 5). Dari data tersebut nampak bahwa hasil belajar yang dicapai
siswa secara klasikal masih jauh dari kriteria standar kompetensi yang ditetapkan oleh
pihak sekolah. Berdasarkan pada masalah tersebut, maka dipilihlah model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB mata pelajaran IPS di SDN Ajung 01
Jember.
ix
Rumusan masalah penelitian ini yaitu Bagaimanakah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB
pada mata pelajaran IPS di SDN Ajung 01 Jember?.
Penelitian dilaksanakan di SDN Ajung 01 Jember pada semester genap tahun
pelajaran 2018/2019. Subjek penelitian adalah siswa kelas VB SDN Ajung 01 Jember
dengan jumlah 36 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK. Penelitian
menggunakan dua siklus, setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1)
perencanaan; (2) tindakan; (3) observasi; dan (4) refleksi. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah: (1) wawancara; (2) dokumentasi; dan (3) tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran IPS pokok bahasan
peninggalan sejarah Hindu-Budda di Indonesia pada siswa kelas VB di SDN Ajung
01 Jember semester genap tahun pelajaran 2018/2019 dapat meningkatkan hasil
belajar siswa mulai dari Prasiklus, Siklus I hingga Siklus II. Hasil belajar siswa pada
prasiklus diperoleh 66,88 (Cukup) dan yang telah memenuhi kriteria standar
kompetensi mencapai 30,56%. Berdasarkan hasil hasil belajar siswa siklus I diperoleh
skor rata-rata hasil belajar siswa adalah 70,44 (Baik) dan yang telah memenuhi
kriteria standar kompetensi mencapai 52,78%. Berdasarkan hasil belajar siswa siklus
II diperoleh skor rata-rata hasil belajar siswa adalah 75,44 (Baik) dan hasil belajar
siswa mencapai 75%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus II secara
klasikal siswa sudah memenuhi kriteria standar kompetensi, karena siswa yang
memperoleh skor lebih dari 70 mencapai 75% sedangkan kriteria standar kompetensi
secara klasikal yang ditentukan oleh SDN Ajung 01 Jember yaitu 75%.
Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua
siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada pembelajaran IPS pokok bahasan Peninggalan Sejarah Hindu-Budha di
Indonesia pada siswa kelas VB di SDN Ajung 01 Jember semester genap tahun
pelajaran 2018/2019 dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
x
Saran yang dapat diberikan dari pelaksanaan penelitian ini yaitu siswa harus
aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dapat memberikan motivasi dan semangat bagi siswa untuk belajar IPS
dengan menarik dan menyenangkan dan guru harus memahami kelemahan dan
kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD agar dapat menjadi bahan
masukan dalam alternatif pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses
pembelajaran untuk meningkatkan keberhasilan dan kualitas pembelajaran. | en_US |