Show simple item record

dc.contributor.advisorROHMAWATI, Ninna
dc.contributor.advisorHIDAYATI, Manik Nur
dc.contributor.authorNURFARADILA, Tiara
dc.date.accessioned2021-05-10T04:49:55Z
dc.date.available2021-05-10T04:49:55Z
dc.date.issued2020-10-13
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104581
dc.description.abstractStunting. merupakan salah satu permasalahan kesehatan global. Stunting menjadi permasalahan gizi yang perlu diperhatikan karena dampak yang diakibatkan sangat kompleks dan jangka panjang. Balita stunting biasanya memiliki kecerdasan yang tidak maksimal, lebih rentan terhadap penyakit, dan dimasa depan akan berisiko menurunkan produktivitasnya bahkan secara luas stunting dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kemiskinan. Salah satu kabupaten prioritas stunting di Jawa Timur ialah Kabupaten Pamekasan dengan prevalensi stunting sebesar 42,5%. Terdapat 10 desa lokus stunting di Kabupaten Pamekasan dengan prevalensi stunting tertinggi terdapat di Kecamatan Proppo yang terdiri dari tiga desa lokus stunting yaitu Campor (48,70%), Candi Burung (41,34%), dan Pangbatok (26,17%). Selain kabupaten prioritas stunting, Kabupaten Pamekasan merupakan kabupaten dengan skor ketahanan pangan terendah di Jawa Timur, yaitu 66,35. Ketahanan pangan merupakan salah satu penyebab tidak langsung kejadian stunting. Ketahanan pangan termasuk salah satu intervensi sensitif dan pilar penanganan stunting di Indonesia. Selain ketahanan pangan, salah satu penyebab tidak langsung kejadian stunting adalah pola asuh. Hal ini karena peran keluarga tidak hanya sebatas penyediaan makanan namun juga terkait pola asuh. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis status ketahanan pangan rumah tangga dan pola asuh sebagai faktor risiko kejadian stunting pada balita di Kabupaten Pamekasan Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain case control. Penelitian ini dilakukan di tiga desa lokus stunting yang terdapat di Kecamatan Proppo. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 44 balita stunting pada kelompok kasus dan 44 balita non stunting pada kelompok kontrol. Sampel ini didapatkan dengan metode proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada ibu balita menggunakan kuesioner yang telah melalui uji validitas dan reabilitas di Desa Panaguan Kecamatan Proppo. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05). Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebagian besar sampel berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 24 balita (54,5%) pada kelompok kasus maupun kontrol. Hampir semua responden baik di kelompok kasus maupun kontrol memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Sebanyak 42 rumah tangga (95,5%) pada kelompok kasus dan sebanyak 26 rumah tangga (59,1%) pada kelompok kontrol memiliki pendapatan kurang dari 1.913.321,73. Terdapat 25 rumah tangga (56,8%) pada kelompok kasus dan 12 (27,3%) pada kelompok kontrol yang memiliki status rawan pangan. Sebanyak 27 responden (61,4%) pada kelompok kasus masih menerapkan pola asuh yang kurang sedangkan sebanyak 37 (84,1%) telah menerapkan pola asuh yang baiken_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi s1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember 2020en_US
dc.relation.ispartofseries162110101136;
dc.subjectketahanan pangan rumah tanggaen_US
dc.subjectketahanan panganen_US
dc.subjectpola asuhen_US
dc.subjectstuntingen_US
dc.subjectbalita usia 24-59 bulanen_US
dc.subjectbalitaen_US
dc.titleStatus Ketahanan Pangan Rumah Tangga Dan Pola Asuh Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan (Studi Kasus DI Desa Lokus Stunting Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi2110101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record