dc.description.abstract | Transportasi sebagai salah satu usaha jasa menjadi masalah yang cukup
penting bagi suatu negara. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang,
dengan keadaan yang demikian maka mayoritas penduduk di Indonesia berada pada
kelas ekonomi menengah ke bawah. Berdasarkan kondisi perekonomian masyarakat
yang demikian maka alat transportasi yang diinginkan oleh masyarakat adalah sarana
transportasi yang memilki karakteristik murah, mudah didapat, dan mampu
mengangkut secara massal. Dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh kereta
api maka PT. Kereta Api Indonesia (Persero) menjadikannya sebagai modal
menghadapi masa depan yang penuh persaingan serta menjadikannya sebagai alat
transportasi yang cukup diminati oleh masyarakat. Namun keunggulan tersebut belum
diimbangi dengan kinerja yang maksimal dari PT. Kereta Api Indonesia (persero) itu
sendiri yang terlihat dari tingginya jumlah kecelakaan pada tahun 2006 sampai tahun
2010 yaitu sebanyak 487 kecelakaan. Tentunya hal ini menjadi suatu keresahan bagi
masyarakat sebagai pihak yang menerima layanan kereta api. Sehingga penting bagi
pihak penyedia pelayanan khususnya kereta api untuk lebih memperhatikan kualitas
dari pelayanan yang mereka berikan kepada masyarakat. Dalam penelitian ini penulis
lebih memfokuskan pada kereta api Logawa karena kereta api Logawa lebih banyak
diminati serta merupakan kereta api kelas ekonomi yang memiliki jarak tempuh
paling jauh dan menjadi percontohan untuk pelaksanaan program-program
peningkatan pelayanan dari PT. Kereta Api Indonesia (persero) khususnya untuk
kereta api kelas ekonomi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanan yang ada
di kereta api kelas eknomi Logawa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Lokasi penelitian ini
berada di kereta api kelas ekonomi Logawa dan data-data sekunder diambil di PT.
Kereta Api Indonesia (persero) DAOP 9 Jember. Metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 dan teknik pengambilan anggota sampel
yang digunakan adalah incidental sampling. Metode analisis data yang digunakan
yaitu dengan menggunakan metode ServQual.
Berdasarkan rumus ServQual yang digunakan maka tingkat kualitas
pelayanan yang ada pada kereta api Logawa tergolong pada tingkat kualitas
pelayanan yang tidak memuaskan yaitu dengan skor (-10,8) yang diperoleh dari
selisih antara skor rata-rata persepsi yaitu 75,9 dengan skor rata-rata harapan yaitu
86,7. | en_US |