Isolasi dan Purifikasi Enzim Urikase dari Hati Kambing (Capra aegagrus hircus)
Abstract
Asam urat merupakan merupakan produk akhir dari metabolisme purin yang tidak dapat dimetabolisme lebih lanjut, hal ini dikarenakan pada manusia tidak memiliki agen pendegradasi asam urat. Asam urat yang tidak dapat didegradasi akan adanya penumpukakan asam urat yang berlebih yang mengakibatkan penyakir hiperurisemia dan gout. Permasalahan penyakit hiperurisemia maupun gout dapat diatasi jika pada manusia memiliki agen pendegradasi asam urat dengan bantuan aktivitas enzim urikase yang berasal dari sumber lain. Penelitian ini menggunakan hati kambing sebagai sumber penghasil urikase yang dilakukan tahapan isolasi (ekstraksi). Crude enzyme yang diperoleh, dilanjutkan dengan tahapan purifikasi yaitu fraksinasi menggunakan ammonium sulfat 0-20% dan dialisis pada variasi pH 7,5 dan 8,5 maupun waktu running dialisis 8, 12 serta 16 jam guna mengetahui aktivitas urikase terbaik.
Aktivitas urikase crude enzyme terbesar ada pada Supernatan 1 (0,0243 U/mL). Supernatan 2 (0,0159 U/mL) dan Supernatan campuran (0,0215 U/mL) memiliki aktivitas urikase yang lebih kecil dibandingkan Supernatan 1 dengan nilai yield berturut-turut sebesar 65,43% dan 88,48% terhadap Supernatan 1. Nilai yield terbesar dimiliki oleh Supernatan 1 yang menandakan bahwa jumlah μmol H2O2 yang terbentuk per menitnya oleh enzim urikase semakin banyak sehingga bisa disimpulkan bahwa urikase semakin terkonsentrasi.
Aktivitas urikase hasil purifikasi terbesar dimiliki oleh dialisat pada natrium borat pH 8,5 selama 16 jam sebesar 0,0281 U/mg. Besarnya aktivitas urikase sangat dipengaruhi oleh pH buffer natrium borat pada keadaan optimumnya. Keadaan dibawah pH optimum urikase seperti pada saat dialisis dilakukan dalam buffer natrium borat pH 7,5 memiliki nilai aktivitas urikase yang lebih kecil jika dibandingkan aktivitas urikase dialisat pada buffer natrium borat pH 8,5 dan fraksi