Show simple item record

dc.contributor.advisorOktavianawati, Ika
dc.contributor.advisorHandayani, Wuryanti
dc.contributor.authorULFA, Mya Hidayatul
dc.date.accessioned2021-04-21T05:51:37Z
dc.date.available2021-04-21T05:51:37Z
dc.date.issued2021-01-16
dc.identifier.nim161810301024
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104311
dc.description.abstractSerai wangi merupakan salah satu komoditas penghasil minyak atsiri dimana pertumbuhan ekspor minyak atsiri serai wangi mencapai 9-10% dan memiliki kontribusi sebesar 6,89% terhadap pendapatan ekspor minyak atsiri. Ektraksi minyak atsiri serai wangi umumnya dilakukan dengan metode ditilasi air atau hidrodistilasi. Penelitian ini akan mengkaji pengaruh jenis kolom dan waktu pengambilan terhadap profil minyak atsiri serai wangi guna menentukan kualitasnya. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret hingga bulan Oktober 2020 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember menggunakan sampel serai wangi (Cymbopogon winterianus) yang berasal dari Desa Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Analaisis senyawa kimia penyusun minyak atsiri serai wangi menggunakan instrumen GC-MS dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini meliputi distilasi minyak atsiri serai wangi dengan menggunakan kolom sederhana 11cm, kolom fraksinasi 30cm dan kolom fraksinasi 75cm selama 3 jam. Kolom optimum yang menghasilkan minyak atsiri yang mengandung senyawa target (sitronelal, sitronelol dan geraniol) lengkap selanjutnya digunakan untuk distilasi dengan variasi waktu pengambilan. Distilasi dilakukan selama 3 jam dengan waktu pengambilan distilat setiap 30 menit sehingga dihasilkan 6 fraksi. Profil minyak atsiri yang dihasilakan seperti warna, aroma dan indeksbias akan dibandingkan dengan SNI 06-3953-1995. Profil minyak atsiri serai wangi dari proses ditilasi air dengan variasi jenis kolom didapatkan rendemen tertinggi yaitu pada kolom fraksi 75cm (F75) sebesar 2,4424±0,023%; rendemen dengan kolom sederhana sebesar 2,3873±0,031% dan rendemen terendah didapatkan dari distilasi dengan kolom fraksi 30cm (F30) yaitu 2,2732±0,033%. Indeksbias yang dihasilkan dari kolom sederhana, kolom fraksinasi 30cm dan kolom fraksinasi 75cm berturut-turut adalah 1,4661; 1,4673; 1,4680. Senyawa volatil yang dihasilkan dari distilasi dengan kolom sederhana (S) hanya muncul senyawa utama sitronelal, sedangkan pada kolom fraksinasi 30 cm (F30) muncul sitronelal, dan geraniol, pada kolom fraksinasi 75 cm (F75) muncul sitronelal, geraniol dan sitronelol. Perbedaan kelengkapan senyawa utama pada minyak atsiri hasil distilasi dengan variasi jenis kolom ini menunjukkan kualitas minyak terbaik terdapat pada kolom fraksinasi 75cm (F75). Minyak dengan kualitas terbaik yang dihasilkan dari distilasi dengan variasi waktu pengambilan didapatkan pada fraksi 1, karena kelimpahan senyawa teroksigenasi tertinggi yaitu mencapai 97,48% dengan kelimpahan sitronelal sebesar 65,87%, sitronelol 8,32% dan geraniol 18,15% dalam rendemen minyak sebesar 1,8970±0,0846%.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMen_US
dc.subjectSerai wangien_US
dc.subjectMinyak Atsiri Daun Serai Wangien_US
dc.titlePengaruh Jenis Kolom Dan Waktu Pengambilan Terhadap Profil Minyak Atsiri Daun Serai Wangi (Cymbopogon winterianus) Dari Proses Distilasi Airen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKIMIA
dc.identifier.kodeprodi1810301


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record